TOTABUAN.CO BOLSEL—Sikap politik yang diambil sekretaris DPD II partai Golkar Kabupaten Bolmong Selatan (Bolsel) Iskandar Kamaru pada saat kampanye partai PDIP Sabtu (5/4) yang tiba-tiba mendeklarasikan diri pindah ke PDIP mendapat tanggapan dari pengamat politik sekaligus direktur lembaga survey lintas komunitas Muhamad Jabir.
Dia masih pesimis dan menilai tak akan mempengaruhi soal dampak pindahnya kader Golkar itu. “ Ini masih butuh proses. Dan ini belum akan memberikan dampak yang signifikan terutama perubahan elektabilitas kedua partai. Waktu yang tersisa tinggal dua hari menjelang pileg tidak cukup untuk melakukan konsolidasi sampai akar rumput,” tutur Jabir saat dimintai tanggapan Senin (7/4) .
Dia menambahkan, perpindahan ini bukan suatu yang bisa dipandang remeh, apalagi yang pindah adalah posisi sekretaris. Namun lanjut Jabir, persoalannya adalah efek yang ditimbulkan tidak bisa secepat itu terlihat.
“ Ini perlu proses sosialisasi di akar rumput mengenai alasan perpindahan itu. Saat ini para pengurus partai maupun caleg masing-masing partai sedang berkonsentrasi pada rekrutmen pemilih untuk meningkatkan elektabilitas masing-masing,” tuturnya.
Bahkan dia menilai, pindahnya Iskandar hanya dilevel elit partai, dan tidak sampai ke akar rumput. “ Informasi bisa saja disampaikan ke pemilih tapi pemilih juga perlu mengetahui kenapa proses itu terjadi di penghujung momentum politik ini,”ujarnya.
Diketahui Sekretaris DPD II Gollkar Bolsel itu terang-terangan menyatakan sikap pindah ke partai moncong putih secara tiba-tiba pada kampanye terakhir PDIP di Kecamatan Posigadan.
Kabar yang beredar mundurnya Kamaru penyebab utamanya karena politisi ini kecewa saat pemilhan wakil bupati partainya jutru tak mendukung dirinya,ungkap sumber yang tak mau namanya ditulis. Sementara itu Ketua DPC PDI-P Bolsel Hi Herson Mayulu berterima kepada Kamaru karena telah melabuhkan hatinya pindah ke partai yang sementara dia pimpin. (Has)