TOTABUAN.CO BOLSEL—Dukungan untuk memenangkan pasangan calon bupati dan calon wakil bupati Hi Herson Mayulu dan Iskandar Kamaru (H2M-Bersinar) terus terlihat. Bukan hanya kader serta simpatisan partai pengusung dan pendukung yang menyatakan dukungan kepada pasangan yang diusung PDIP, PAN ini, akan tetapi para pendukung pasangan calon lain.
Sabtu (7/11) saat kampanye rapat terbatas yang dilaksanakan di lapangan Desa Adow Kecamatan Pinolosian Tengah, para pendukung pasangan bakal calon Haris Kamaru-Yusuf Mooduto telah bulat menyatakan dukungan kepada pasangan H2M-Bersinar. Tujuh perwakilan pendukung HakYm yang tidak lolos verifikasi KPU waktu lalu itu, naik di atas panggung dan menyatakan dukungan mereka untuk memenangkan pasangan H2M-Bersinar.
Tujuh perwakilan pendukungan HakYm itu yakni Asirin Ulo, Urip Mokoagow, Ibrahin Mokoagow, Polopa Podomi, Asirin Podomi, Kisno Podomi dan Bunyamin yang datang dari Desa Tobayagan.
“Kami datang di sini dan menyatakan sikap untuk mendukungan pasangan H2M-Bersinar semata-mata atas kesadaran kita. Tanpa ada rayuan atau paksaan dari siapapun,” kata Asirin di hadapan ribuan warga yang memadati lapangan Adow saat kampanye berlangsung.
Mereka mengaku, setelah mengakji dan mempertimbangkan ternyata pemerintahan lima tahun kedepan harus dipimpim oleh orang yang berpengalaman.
“Kami saat ini secara resmi menyatakan sikap untuk mendukung pasangan H2M-Bersinar. Lanjutkan!!,” teriak Asirin.
Asirin mengaku, jika sebelumnya mendukung pasangan Haris Kamaru dan Yusuf Mooduto karena diimingi sesuatu. Namun saat ini Asirin mengaku sudah kembali ke jalan yang benar dan bergabung dengan pendukung H2M-Bersinar.
Ia mengatakan, bentrok dengan aparat Kepolisian sewaktu penetapan pasangan calon di depan kantor KPU waktu itu, karena menginginkan pasangan bakal calon mereka lolos menjadi peserta dalam Pilkada. Mereka sempat ditangkap oleh aparat dari Polres Bolmong. Bentrok dengan aparat kepolisian mengakibatkan beberapa alat peraga kampanye (APK) dan kaca jendela kantor KPU rusak.
Calon bupati Hi Herson Mayulu mengaku kaget kedatangan mereka datang di lokasi kampanye. Sebab sebelumnya sempat menyatakan bendera perang. Namun meski demikian, selain mereka adalah rakyat Bolsel, mereka juga masih ada hubungan saudara.
“Mereka adalah rakyat Bolsel juga. Selain itu masih saudara. Jadi beruntung mereka cepat sadar,” kata H2M.
Kampanye terbatas yang dilaksanakan di Desa Adow di hadiri ribuan pendukung. Termasuk para kader partai seperti Golkar, Demokrat, PAN, PDIP, dan Gerindra. (**)