TOTABUAN.CO BOLSEL – Penyaluran dana desa (DD) dan alokasi dana desa (ADD) tahap pertama tahun anggaran 2020, di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) terus dilakukan.
Dari 80 desa yang tersebar, sudah 40 desa yang melakukan proses pencairan,” ujar Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Bolsel Darwis Hasan Senin 24 Februari 2020.
Menurut Darwis, Bolsel merupakan daerah pertama di Sulut melakukan proses SP2D di KPN. Di mana ada lima desa yang pertama melakukan pencairan.
Namun waktu sepekan yang diberikan, sejumlah desa menyusul dengan memasukan buku APBDes sebagai syarat.
Darwis menambahkan, setiap desa wajib memasukkan penetapan rincian Dandes, Perdes APBDes serta syarat dokumen lainnya.
“Kalau syarat ini sudah terpenuhi maka desa tersebut sudah layak salur,” ungkapnya.
Darwis juga menambahkan, besaran ADD dan DD tahun 2020 berbeda dengan tahun sebelumnya.
“Jadi porsinya sudah berubah, dimana tahap I sebesar 40%, tahap II 40% dan tahap III 20%. Pada tahun sebelumnya, 20%, 40% dan 40%,” tuturnya.
Tahun ini Pemerintah Pusat menggelontorkan anggaran sebesar 72 triliun untuk 74.953 desa se Indonesia, yang diambil dari APBN tahun 2020. (*)
Penulis: Chan