TOTABUAN.CO BOLSEL — Belum sampai setahun aktivitas Pertambang Emas Tanpa Izin (PETI) di Hulu Tobayagan Kecamatan Pinolosian Tengah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) gulung tikar akibat demo berjilid-jilid yang dilakukan oleh pemuda Karang Taruna Tobayagan Bersatu.
Kini isu adanya investor yang kembali masuk ke Hulu Tobayagan hangat diperbincangkan.
Ketua Umum Karang Taruna Tobayagan Selatan Rinaldi Potabuga menegaskan, akan terus melakukan penolakan selama aktivitas tersebut merugikan masyarakat dan tidak mengantongi izin alias ilegal.
“Siapapun yang masuk di Hulu Tobayagan untuk melakukan penambangan emas tanpa Ijin , pasti akan kami tolak,” tegasnya.
Rinaldi menegaskan, dia bersama kawan-kawan masih konsisten untuk melakukan penolakan aktivitas PETI di Bolsel khususnya di wilayah Pinolosian Bersatu.
“Saya dan kawan-kawan Pemuda di Tobayagan, tentu masih konsisten dengan apa yang menjadi semangat kami. Di mana kepentingan masyarakat lebih utama dari segalanya,” ucap Rinaldi.
Tepat di bulan Juni 2023 lalu mereka melakukan demo penolakan PETI yang sokong pemodal kurang lebih 3 tahun. Akibat aktivitas PETI yang dilakukan diaejumlah di titik di Hutan Kecamatan Pinolosian Tengah mengakibatkan kerusakan hutan dan lingkungan.
“Dibulan juni 2023 lalu pun kami melakukan aksi penolakan PETI di kantor Bupati dan Kantor DPRD Bolsel, tentu bukan tidak mungkin hal itu akan terulang jika terjadi hal yang sama di Hulu Tobayagan,” kata dia. (*)