TOTABUAN.CO BOLSEL – Bupati Bolaang Mongondow Selatan Hi Iskandar Kamaru, didampingi Assisten I Ramli Abdul Madjid, dan Kepala Dinas PMD Ekafrie Van Gobel membuka seminar Studi Kaji Adat Gorontalo yang dilaksanakan di Hotel Grand Quality Kota Gorontalo Senin 25 November 2019. Kegiatan itu diikuti oleh pemangku adat, kepala desa se- Kabupaten Bolsel.
Bupati saat membuka seminar itu menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada para kepala desa, pemangku adat dan seluruh panitia penyelenggara seminar studi kaji adat Gorontalo yang sudah melaksanakan kegiatan tersebut.
Menurut Bupati, adat istiadat Gorontalo merupakan sebuah tatanan kebudayaan dan tradisi dari para leluhur Gorontalo terdahulu yang terus diwariskan dari generasi ke generasi. Sehingga menjadi sebuah peradaban yang berkarakter dan berkepribadian luhur.
Suku Gorontalo yang mendiami Provinsi Sulawesi Utara bagian selatan di Kupaten Bolaang Mongondow Selatan menduduki posisi pertama sebagai suku dengan populasi terbanyak di Bolsel. Disusul peringkat suku Bolango dan suku Mongondow, suku Sangir dan suku Minahasa.
“Seminar adat Gorontalo ini digelar tujuannya untuk menyamakan persepsi terhadap pelaksanaan adat gorontalo, misalnya dalam pakaian adat gorontalo itu selalu identik dengan 7 (tujuh) warna pakaian adat gorontalo, warna tersebut terdiri dari merah, hijau, kuning, ungu. cokelat. hitam dan putih. masing-masing warna memiliki makna fllosofi yang mendalam,” jelas Bupati.
Menurut Bupati, tujuh warna dimaksud selain digunakan pada beragam upacara adat Gorontalo, seperti resmi pemerintahan, upacara adat, pernikaiian, pembaiatan dan kedukaan. Dimana warna yang digunakan dalam masing-masing upacara berbeda-beda dan sebutannya pun berbeda pula misalnya pakaian adat “Bubato” yang biasa digunakan oleh pimpinan daerah seperti Bupati, ada juga dikenal pakaian adat “Buatilobala” yang dipakaikan oleh pengawal bupati/pemimpin, ada juga yang dikenal pakaian adat “Imakuta, Walimono, Biliu Danpa Yungga dan lain sebagainya.
“Ini semua harus kita pahami bersama salah satu bukti dari peninggalan kebudayaan Gorontalo yang memiliki arti mendalam,” paparnya.
Bupati berharap setelah pelatihan adat gorontalo ini, maka diharapkan nuansa adat gorontalo dalam setiap pelaksanaan kegiatan dapat terlihat nuansa adatnya.
Bupati mengucapkan terima kasih kepada panitia dan peserta yang telah mendukung dan berpartisipasi dalam pelaksanaan seminar ini sehingga studi kaji adat gorontalo terlaksana dengan baik. (*)