TOTABUAN.CO BOLSEL – Pemkab Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) kembali menunjukan prestasi di tingkat Provinsi. Di mana berdasarkan evulasi dan penilaian Pemprov Sulawesi Utara (Sulut), Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan meraih peringkat pertama penyaluran Dana Desa terbaik tahun 2018.
Penyerahan penghargaaan itu diserahkan Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw usai membuka rapat koordinasi penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa tahun angaran 2018 Provinsi Sulawesi Utara di Aula Gedung Keuangan Negara, Manado Selasa (4/9/2018).
Selain Bolsel sebagai peringkat pertama, disusul Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), serta peringkat ketiga Bolaang Mongondow Timur (Bolmut).
Sedangkan kategori terbaik dalam penyaluran DAK Fisik diterima Pemkab Boltim. Peringkat kedua Kota Tomohon, peringkat ketiga Kabupaten Bolsel.
Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw berpesan agar para pengelola dana tidak lalai dalam proses perencanaan hingga penyampaian laporan pertanggung jawaban.
“Jangan karena perencanaan dan pelaksanaan yang tidak matang, akhirnya akrobat nyerempet-nyerempet bahaya, nekat pakai APBD dari pos lain, akhirnya berujung berurusan dengan aparat penegak hukum,” tegas Steven.
Steven juga mengingatkan akan pentingnya pengawasan dalam pelaksanaan kegiatan. Menurutnya pemerintah harus punya komitmen yang jelas, penggunaan dan pertanggung jawabannya baik fisik maupun administrasinya.
“Jangan ‘pandang enteng’ seluruh sekretaris kota/kabupaten, kepala BPKAD harus benar-benar mengawasi ini,” tegasnya.
Rakor tersebut juga dihadiri Kanwil DJPB Provinsi Sulut Sulaimansyah.
Dia menambahkan, saat ini penyaluran DAK Fisik berada di fase penyelesaian penyaluran tahap II. Sedangkan Dana Desa berada pada fase pemenuhan persyaratan untuk penyaluran tahap III.
“Dengan diadakannya kegiatan Rakor ini diharapkan dapat dicapai tujuan antara lain sebagai sarana evaluasi penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa Tahap I dan II TA 2018 dan penyaluran tahap III, identifikasi masalah dalam pelaksanaan dan penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa Tahap I dan II TA 2018, serta sebagai mitigasi potensi gagal salur sisa dana DAK Fisik dan Dana Desa TA 2018,” papar Sulaimansyah.
Dari data yang ada, realisasi DAK Fisik di Sulawesi Utara per 31 Agustus 2018 telah mencapai Rp1.021 Miliar atau 53,8% dari total pagu sebesar Rp1.889,22 miliar.
Sedangkan realisasi Dana Desa mencapai Rp639,52 miliar atau 60% dari total pagu sebesar Rp1.055,86 miliar.
DAK Fisik Tahap I telah terealisasi sebesar Rp471,64 miliar dan gagal realisasi sebesar Rp3,5 miliar. Sementara potensi gagal salur hingga akhir TA 2018 sebesar Rp100,57 miliar.
Penulis: Hasdy
Sumber: Humas Pemprov Sulut