TOTABUAN.CO BOLSEL — Sebagai wujud komitmen memutus mata rantai siklus kemiskinan gizi dan Stunting, Pemkab Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) melakukan kerjasama dengan Perum Bulog Sub Divre Bolaang Mongondow (Bolmong).
Nota Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan Perum Bulog
Sub Divre Bolmong itu tentang penggunaan beras fortivit untuk penanganan Stunting di Kabupaten Bolsel Tahun 2022.
Penandatanganan itu dilaksanakan di Kantor Perum Bulog Sub Divre Bolmong dihadiri Kepala Perum Bulog Sub Divre Bolmong bersama jajarannya, Kadis Ketahanan Pangan Raston Mooduto dan jajaran serta Kabag Tapem Indrajaya Mokoagow.
Bupati Bolsel Iskandar Kamaru mengatakan, penandatanganan kerjasama ini merupakan salah satu upaya Pemkab Bolsel dalam menyukseskan program pemerintah pusat terkait percepatan penurunan stunting.
Selain itu tidak menutup kemungkinan kerjasama ini akan berlanjut hingga ke tahun depan.
“Salah satu upaya intervensi gizi spesifik adalah dengan pemberian beras Fortivit. Nah, beras produk Bulog ini bisa dikonsumsi untuk mencegah stunting, lantaran dalam beras tersebut memiliki kandungan nutrisi seperti Vitamin A, Vitamin B1, Vitamin B3, Vitamin B6, Vitamin B12, Zat Besi (Fe), Asam Folat dan Zinc,” ungkap Bupati Bolsel Iskandar Kamaru Rabu 2 November 2022.
Bupati menyebut bahwa selain membantu mencegah stunting, beras Fortivit juga diyakini memiliki manfaat lain seperti meningkatkan stamina dan imunitas tubuh, melancarkan sirkulasi darah, menjaga fungsi jantung, saraf, otak, mata dan telinga. Juga, dapat menjaga kesehatan sistem reproduksi, sistem pencernaan, rambut, kulit, sensitivitas indera perasa dan indera penciuman, mencegah penyakit kanker, menjaga kesehatan tulang, bantu atasi masalah tidur, depresi dan masalah otak.
“Semoga melalui kerjasama ini dapat meningkatkan komitmen bersama dalam rangka penurunan stunting di daerah kita tercinta,” katanya. (*)