TOTABUAN.CO BOLSEL –Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongoondow Selatan (Bolsel) menjamin anggaran pendidikan mencapai 20 persen yang diambil dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
Hal itu seperti disentil saat upacara memperingati Hari Pendidikan dan kebudayaan Nasional (Hardiknas) yang dilaksanakan di Halaman Kantor Bupati Kamis 2 Mei 2019.
Wakil Bupati Bolsel Deddi Abdul Hamid menjadi Inspektur Upacara saat upacara yang dihadiri Forkompimda, Sekda, para asisten, para pimpinan SKPD, Camat, serta para pelajar.
Wakil Bupati Bolsel Deddi Abdul Hamid membacakan sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Muhadjir Effendy.
Dalam memperingati Hardiknas 2019, mengangkat tema “Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan”. Tema ini mencerminkan pesan penting Ki Hajar Dewantara terkait hubungan erat pendidikan dan kebudayaan dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang syarat nilai dan pengalaman kebudayaan, guna membingkai hadirnya sumberdaya manusia yang berkualitas, demi terwujudnya Indonesia yang berkemajuan.
Deddi mengatakan, dalam perspektif Kemendikbud, pembangunan sumber daya manusia menekankan dua penguatan, yaitu pendidikan karakter dan penyiapan generasi terdidik yang terampil dan cakap dalam memasuki dunia kerja.
Dalam pendidikan karakter dimaksudkan untuk membentuk insan berakhlak mulia, empan papan, sopan santun, tanggung jawab, serta budi pekerti yang luhur.
Sementara ikhtiar membekali ketrampilan dan kecakapan disertai pula dengan penanaman jiwa kewirausahaan. Tentu, semua itu membutuhkan profesionalitas kinerja segenap pemangku kepentingan dalam dunia pendidikan di tingkat pusat dan daerah.
Perkembangan teknologi yang semakin canggih, dapat mempengaruhi cara berpikir, berperilaku dan karakter peserta didik. Peserta didik harus memiliki karakter dan jati diri bangsa di tengah perubahan global yang bergerak cepat.
“Saat ini peserta didik kita didominasi generasi yang terlahir di era digital dan pesatnya teknologi. Mereka lebih mudah dan cepat menyerap teknologi terbaru. Hal ini bisa dimanfaatkan oleh sekolah dan para guru untuk menerapkan pendidikan berbasis teknologi digital dengan sentuhan budaya indonesia melalui tri pusat pendidikan. Yakni keluarga, sekolah, dan masyarakat,” ungkapnya.
“Kita juga tidak dapat menutup mata terhadap berbagai keterbatasan yang masih ada dalam proses pembangunan pendidikan dan kebudayaan di tanah air. Kita masih dihadapkan pada kompleksitas masalah guru dan tenaga kependidikan,” tuturnya.
Kasus yang tidak mencerminkan kemajuan pendidikan, betapapun pemerintah senantiasa responsif dalam memecahkan masalah tersebut selaras dengan paradigma pendidikan.
Peran yang lebih aktif dalam memanfaatkan dana ABPN baik melalui dana alokasi umum maupun dana alokasi khusus, dengan memperhatikan kualitas pemanfaatan untuk program-program prioritas, serta APBD yang menjamin anggaran pendidikan minimal 20 persen.
Saat ini APBD Bolsel untuk pendidikan sudah menyentul ke level 19.6 persen. Dipastikan angka itu akan menyentuh pada 20 persen pada APBD Perubahan 2019 ini, tambah Kadis Pendidikan Bolsel Rikson Paputungan. (**)