TOTABUAN.CO BOLSEL — Natal mengingatkan kita akan hikmat Allah yang terwujudkan dalam diri Yesus. Natal bukan semata mengenang kelahiran Yesus sebagai bayi di atas palungan, tetapi juga kehidupan Yesus yang penuh hikmat dan dicurahi roh kudus. Ia datang membawa tahun rahmat Tuhan (Lukas pasal 4 ayat 18 sampai 19). Kata-katanya tidak menekan, tetapi menyejukkan. Nasihatnya tidak menginabobokan, tetap imenegur dan memberi jalan.
Itulah sepenggal sambutanyang dibacakan Bupati Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) Iskandar Kamaru dalam rangka ibadah Oikemene Pra Natal yang dihadiri ribuan warga Kristiani dariBolaang Mongondow Raya juga dihadiri para tokoh Gereja, serta tokoh toleransi Sulut Hi Herson Mayulu tampak hadir.
Acara yang dipusatkan diKompleks Perkantoran itu dibuka oleh Bupati Iskandar Kamaru yang dihadiri sejumlah tokoh Kristiani BMR, Wakil Bupati Bolmong Yanny Ronny Tuuk, Anggota DPRD Provinsi Jems Tuuk, Sekretaris Majelis Daerah GPDI Sulut Pdt Hanny Kolondam, Biro Organisasi GPDI Sulut Pdt DR Alber Awuy, Penasehat Jemaat GPDI Sulut Pdt Mody Wesas, para Camat, Kepala Desa, serta ribuan warga Kristiani yang datang dari berbagai daerah di BMR.
Pada pesan Natal bersama, hak asasi manusia ikut disentil Bupati Iskandar Kamaru.
Dalam sambutan itu, Iskandar mengatakan bahwa, orang Kristen maupun Katholik patut bersyukur kepada Allah karena bangsa Indonesia menjunjung tinggi HAM.
Kita pantas berterimakasih kepada pemerintah yang telah berusaha menangani masalah HAM secara serius.
Setiap kali merayakan Natal, betapa besar kasih Allah kepada kita: Kedatangan-Nya disambut baik para gembala, yakni orang-orang kecil yang merindukan Juruselamat, maupun orang-orang Majus, yakni kalangan bijak dan terhormat yang mencari kebenarandan keselamatan.
“Janji Allah akan keselamatan terwujud dalam diri Yesus,” tuturnya.
Sudah lebih dari dua ribu tahun Yesus datang ke dunia, tetapi karya keselamatan yang Dia tawarkan kepada umat manusia masih harus terus diwujudkan. Banyak orang telah menanggapi undangan Allah ini dalam hidup sehari-hari, di antaranya, dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia (HAM). Akan tetapi, kita masih menjumpai orang yang tidak peduli pada suara hati dan tidak mengindahkan hati nurani serta tidak malu terhadap sesamanya dan tidak takut kepada Allah hingga berbuat sesuatu yang melanggar hak asasi manusia.
Hak asasi manusia adalah hak dasar yang melekat yang dianugerahkan Allah kepada setiap orang. Perwujudan HAM secara baik dan benar membuat manusia hidup secara manusiawi.
Dalam Perjanjian Lama, Allah memanggil para nabi, salah satunya, untuk mewujudkan keadilan yang juga berkaitan dengan HAM. Nabi Amos mengingatkan bahwa mereka yang menginjak-injak hak asasi orang-orang lemah dan miskin tidak akan hidup sejahtera.
Kita diajak untuk menyadari panggilan sebagai pribadi berkhitmat yang dipilih untuk melayanibukan untuk dilayani. Prilaku pemimpin yang koruptif telah merusak kesadaran moral masyarakat, seolah jalan pintas yang tidak pantas adalah cara cepat mencapai keberhasilan.
Untuk itu, kita membutuhkan pemimpin dan wakil rakyat yang penuh hikmat. Hal ini sejalan dengan sila ke-4 Pancasila: “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
Iskanda juga mengatakan, bahwa Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan terus alami banyak kemajuan. Belum lama Bolsel meraih penghargaan dari Kementrian Hak Asasi Manusia sebagai daerah peduli HAM.
Dibidang pengelolaan keuangan Bolsel saat ini menduduki peringkat 3 nasional di bawah pemerintah kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Purworejo ProvinsiJawa tengah, untuk progres tindak lanjut rencana aksi pencegahan korupsi tahun2018 oleh KPK.
Progres tersebut membawa Bolse menjadi yang terdepan di wilayah Provinsi Sulawesi Utara.
Visi religius ditetapkan sejak awal pemerintahan definitif, yang dipimpin oleh Hi Herson Mayulu.
Visi religius tersebut terus dikembangkan sampai dengan pemerintahan periode kedua. Dengan ditetapkannya program ibadah subuh bersama (PISB), dan bahkan pembangunan rumah ibadah Masjid Amirul Muk’minin, Gereja Oikumene Bukit Hermon, dan Pure di Bolaang Mongondow Selatan.
“Visi religius ini bukan hanya slogan, tetapi sudah dibuktikan,” kata Iskandar.
Tokoh Toleransi Sulut Hi Herson Mayulu dalam sambutan mengatakan, kita diajak untuk menyadari tugas dan panggilan sebagai pribadi yang dipilih untuk melayani di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Membawa daerah ini sebagai daerah yang religius, berbudaya, bermartabat, maju dan sejahtera.
Visi religius menjadi sangat penting untuk menentukan arah kebijakan daerah. Religius mempertegas hubungan antara penciptaan yang diciptakan, yang memayungi perilaku para penentu kebijakan danpemangku kepentingan. Takut akan Tuhan akan membawa daerah ini bebas korupsidan diberkati dalam segala hal.
“Salah satu output yang sudah terbaca sementara, adalah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan menjadi Laboratorium kerukunan umat beragama di Sulawesi Utara,” ujar Bupati pertama pilihan rakyat ini.
Menurutnya visi religius merupakan pondasi awal pemerintahan.
Selain itu lebih lanjut Herson menyampaikan bahwa, Natal bukan semata mengenang kelahiran Yesus sebagai bayi di atas palungan, tetapi juga kehidupan Yesus yang penuh hikmat dan dicurahi Roh Suci. Ia datang membawa Tahun Rahmat Tuhan .
“Semoga Natal ini menjadi saat bagi kita untuk bersukacita dan bergembira,” ungkap Herson.
Penulis: Hasdy