TOTABUAN.CO BOLSEL—Bupati Bolmong Selatan (Bolsel) Herson Mayulu tampak tak mau lelah. Meski terbilang sudah mendapat dana intensif daerah (DID) 17 miliar dari kementrian keuangan atas pengelolaan keuangan serta tertib dalam penyusun APBD,akan tetapi baginya itu terasa kurang untuk pembangunan infrastruktur pendidikan di daerah yang ia pimpin.
Dia mengatakan, meski opini yang diterima dari badan pemeriksaan keuangan (BPK) hanya wajar dengan pengecualian (WDP), tapi itu tak jadi masalah.
“ Kan WTP itu hanya opini. Opini itu belum tentu tertib dalam tahapan. Nah, Bolsel meski terima WDP, tapi kita terbukti terima dana DID 17 miliar dari kementrian keuangan. Karena Bolsel ikuti tahapan mulai penyusunan hingga pelaporan. Itu yang dinilai. Makanya, jangan heran kalau daerah lain dapat opini WTP tapi tidak mendapat apa-apa. Bolsel mendapat WDP, tapi terima 17 miliar,” kata Mayulu saat berbincang dengan totabuan.co Selasa (28/10/2014).
Untuk saat ini lanjutnya, dia telah mengintruksikan ke sekretaris daerah (Sekda) agar rencana kerja anggaran (RKA) tahuna anggaran 2015 harus tuntas pada pertengahan November. Agar nantinya awal Januari PNS sudah bisa menikmati gaji, proyek serta kegiatan lainnya sudah action.
“Semuakan tergantung niat. Nah untuk saat ini sudah 75 persen RKA sementara dibahas oleh tim anggaran. Sesudah itu akan masuk dalam pembahasan di DPRD. Nah kedepan Bolsel targetkan mendapatkan 40 miliar ,” pungkas ketua DPC PDIP Bolsel ini.
Penggunaan dana DID sebagai mana terterah dalam peratruan menteri keuangan nomor 202/PMK/2012 tentang pedoman umum dan alokasi dana intensif daerah tahun anggaran 2013.
Tujuan dari DID untuk membantu daerah dalam melaksanakan fungsi pendidikan sebagai kebijakan pemerintah pusat.(Has)