TOTABUAN.CO BOLSEL—Keterbatas sarana dan prasarana milik rumah sakit Bolsel membuat para pasien yang ada di rumah sakit itu, minta rujuk ke Kotamobagu. Keseringan terjadinya pemadaman aliran listrik, menjadi alasan para pasien. Sebab diketahui rumah sakit yang baru beroperasi itu, ternyata belum memiliki mesin genset.
Suasana ruang rawat terasa jadi panas dan pengap. Tidak heran mereka yang dirawat tidak bertahan lama dan meminta pihak rumah sakit untuk dirujuk ke rumah sakit di Kotamobagu atau di Manado.
“Orang sakit semua yang di dalam. Lampu mati, AC mati. Kalau pasien yang butuh anestesi harus pakai apa kalau mati lampu. Sedangkan mesin genset saja tidak ada,” ucap salah satu keluarga pasien.
Sementara itu, Kadis Kesehatan Bolmong Selatan Normawaty Patuti saat dikonfirmasi mengakui jadi kendala dalam pelayanan medis. Pihaknya saat ini memang cukup kesulitan menangani para pasien ketika terjadi listrik jika berlangsung lama. Pihaknya juga belum bisa melakukan tindakan penanganan medis secara berat, seperti operasia, karena menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kalau pemadaman listrik, kami cuma pakai lampu charger. Alternatif, pasien di rujuk ke rumah sakit luar daerah dan ini berdampak pada pelayanan ,” kata Patuti yang juga Mantan Direktur RSUD Bolsel.
Lebih lanjut dia menjelaskan, terkait pasokan listrik, RSUD sebelumnya telah menganggarkan pengadaan mesin genset di APBD 2013 ini. Namun, karena spesifikasi barang dan harga yang diperlukan ternyata tidak sesuai dengan kebutuhan pasokan listrik di rumah sakit, sehingga dana tersebut digeser dianggaran perubahan.
“Insya Allah, akhir tahun ini RSUD sudah ada genset yang kapasitasnya memadai temasuk bangunan ruang genset nya,” terang Patuti.
Editor Hasdy Fattah