• Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
totabuan.co
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
totabuan.co
No Result
View All Result
Home Bolsel

Konfrensi Pers Polres Bolsel dan Surat Terakhir dari Aan dari Balik Jeruji

Redaksi by Redaksi
22 Agustus 2025
in Bolsel
0
Konfrensi Pers Polres Bolsel dan Surat Terakhir dari Aan dari Balik Jeruji
0
SHARES
10
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

TOTABUAN.CO BOLSEL— Matahari masih bersinar teduh di Desa Sondana, Kecamatan Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, saat kabar duka itu menyelimuti rumah keluarga Revan Santoso. Pemuda 20 tahun yang dikenal dengan nama panggilan Aan, menghembuskan napas terakhirnya di ruang IGD RSUD Bolsel, Rabu, 20 Agustus 2025. Namun, bukan hanya kematiannya yang membuat gelombang emosi menyapu masyarakat. Surat tangan, video testimoni, dan luka yang tertinggal pada tubuhnya mengawali polemik besar. Apakah Aan meninggal karena sakit… atau karena kekerasan di balik jeruji?

“Aku Dipukul…” — Surat Terakhir Aan

Beberapa hari sebelum ajal menjemput, Aan menulis sebuah surat. Tulisan tangan itu menggambarkan lebih dari sekadar rasa sakit. Itu adalah teriakan diam dari seseorang yang merasa tak berdaya.

Dalam surat dan video yang tersebar luas di media sosial, Aan menyebut nama-nama. Ia menunjuk beberapa bagian tubuhnya, mengaku dipukul oleh oknum anggota kepolisian. Dalam rekaman video, wajahnya pucat, namun suaranya tetap jelas. Dia meminta keadilan permohonan yang kini menggema di seantero Sulawesi Utara.

Versi Polisi: Tak Ada Kekerasan

Di tengah riuh spekulasi publik, satu nama kini ikut terseret. Iptu Dedy Vengki Matahari, SH, Kasat Reskrim Polres Bolsel

Menanggapi amarah publik, Polres Bolsel menggelar konferensi pers di Mapolres pada Kamis (21/08). Di hadapan awak media, Kasat Reskrim Iptu Dedy Matahari menegaskan, tidak ada kekerasan selama Aan berada dalam tahanan.

Dengan nada tegas namun tenang, ia menyampaikan bantahan keras terhadap tudingan yang mengaitkan dirinya dengan kematian Aan.

“Nama saya dicatut. Saya merasa sedang difitnah. Fakta hukumnya jelas saat kami menyerahkan Aan ke Kejaksaan, dia dalam kondisi sehat. Semua itu tertulis dalam berita acara serah terima tersangka dan barang bukti,” tegas Dedy dalam konfrensi pers, Kamis 21 Agustus 2025.

Merujuk pada surat serah terima bernomor B/29 c/VII/Res 16/Reskrim, tertanggal 21 Juli 2025. Tak hanya surat, rekaman video penyerahan tersangka ke Jaksa juga memperlihatkan Aan berdiri tegak, berjalan sendiri, tanpa menunjukkan tanda-tanda luka atau kondisi sakit serius.

“Kami tak mungkin menyerahkan seseorang dalam kondisi sakit. Dan bila ada luka atau keluhan, pasti akan dicatat dalam berita acara. Semua bisa dicek,” tambahnya.

“Nama saya disebut. Tapi saya tidak punya akses ke dalam rutan tanpa pengawasan Propam,” ujar Matahari, menepis tudingan.

“Jika memang ada kekerasan, tunjukkan kapan dan di mana kejadiannya,” sambungnya.

Dedy bahkan mengklaim dirinya mendukung langkah otopsi yang dilakukan keluarga. “Kalau saya salah, saya siap dihukum. Tapi kalau saya tidak terbukti, saya juga akan menggunakan hak saya sebagai warga negara,” tegasnya.

Kejaksaan Bicara: “Aan Dalam Kondisi Sehat Saat Dilimpahkan”

Pernyataan penting datang dari Kasi Intel Kejari Kotamobagu, Julian Charles Rotinsulu. Ia memastikan bahwa saat dilimpahkan pada 21 Juli 2025, Aan dalam keadaan sehat, baik secara jasmani maupun rohani.

“Ini dibuktikan dengan surat keterangan sehat dari dokter. Kalau tidak sehat, kami tidak bisa menerima pelimpahan,” tegasnya.

Namun, dua minggu setelah pelimpahan, tepatnya 14 Agustus Aan mulai mengeluhkan kesehatan. Dokter rutan memberikan rujukan, dan Jaksa Penuntut Umum langsung membawanya ke rumah sakit. Ia dirawat hingga 18 Agustus.

“Karena masih butuh observasi, dokter menyarankan agar dirujuk ke Manado. Keluarga lalu mengajukan permohonan pengalihan penahanan, dan kami setujui. Status Aan jadi tahanan kota,” lanjut Charles

Namun semua langkah itu terlambat. Di penghujung malam, Aan pergi menyisakan luka, kesedihan, dan pertanyaan besar yang belum terjawab.

Kematian Aan bukan sekadar kasus medis atau kriminal. Ini adalah titik temu antara rasa keadilan, transparansi aparat penegak hukum, dan hak asasi manusia.

Keluarga mendesak agar Kapolda Sulut segera turun tangan. Mereka menginginkan lebih dari sekadar klarifikasi  mereka menuntut kebenaran.

Di luar ruang IGD RSUD Bolsel, seorang warga yang mendampingi keluarga menatap langit senja. “Kami tidak ingin dendam,” katanya pelan, “Kami hanya ingin keadilan untuk Aan.”

Ketika seorang tahanan menulis surat dan meninggalkan video yang menuding aparat, lalu meninggal dunia beberapa hari setelahnya, itu bukan sekadar kabar duka. Itu adalah panggilan untuk bertanya lebih dalam. Apakah hukum cukup adil untuk mereka yang tak berdaya? Apakah sistem ini cukup kuat untuk mengoreksi dirinya sendiri?
Aan telah tiada. Tapi suratnya belum diam. Suaranya masih bergema. Dan kebenaran

Ketika seorang tahanan menulis surat dan meninggalkan video yang menuding aparat, lalu meninggal dunia beberapa hari setelahnya, itu bukan sekadar kabar duka. Itu adalah panggilan untuk bertanya lebih dalam. Apakah hukum cukup adil untuk mereka yang tak berdaya? Apakah sistem ini cukup kuat untuk mengoreksi dirinya sendiri?

Kini, Aan telah tiada. Tapi suratnya belum diam. Suaranya masih bergema. Dan kebenaran meski lambat akan selalu mencari jalannya. (*)

Tags: AanpenganiayaanPolres BolselRevan Santoso
Previous Post

Copot Kasat Reskrim ! Keluarga Aan Geruduk Mapolres Bolsel

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

BERITA TERKINI

Konfrensi Pers Polres Bolsel dan Surat Terakhir dari Aan dari Balik Jeruji
Bolsel

Konfrensi Pers Polres Bolsel dan Surat Terakhir dari Aan dari Balik Jeruji

by Redaksi
22 Agustus 2025
0

TOTABUAN.CO BOLSEL— Matahari masih bersinar teduh di Desa Sondana, Kecamatan Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, saat kabar duka itu...

Read moreDetails
Copot Kasat Reskrim ! Keluarga Aan Geruduk Mapolres Bolsel

Copot Kasat Reskrim ! Keluarga Aan Geruduk Mapolres Bolsel

22 Agustus 2025
Dua Rusuk yang Patah, Dua Bukti yang Bicara

Dua Rusuk yang Patah, Dua Bukti yang Bicara

21 Agustus 2025
Kalsum Alhabsyi: Cinta, Doa, dan Keteguhan di Balik Wisuda Sang Bupati

Kalsum Alhabsyi: Cinta, Doa, dan Keteguhan di Balik Wisuda Sang Bupati

21 Agustus 2025
Yusra Alhabsyi Tambah Gelar Di Antara Rapat, Kampus dan Rakyat

Yusra Alhabsyi Tambah Gelar Di Antara Rapat, Kampus dan Rakyat

21 Agustus 2025
totabuan.co

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.

TENTANG TOTABUAN.CO

  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

IKUTI KAMI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.