TOTABUAN.CO BOLSEL — Ujian CPNS Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dilingkup Pemkab Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) resmi dilaksanakan dan dibuka Bupati Bolsel Iskandar Kamari Kamis 6 Februari 2020.
Ujian CAT itu dilaksanakan di Kantor Badan Kepegawaian Pelatihan dan SDM (BKPSDM), dihadiri Sekda Bolsel Marzansius Arvan Ohy, para Asisten, pimpinan SKPD serta tim dari BKN Manado Regional XI Manado.
Bupati Bolsel Iskandar Kamaru saat membuka tes SKD menjamin tidak ada kebocoran soal ujian CPNS. Bahkan Bupati menegaskan, peserta CPNS untuk tidak terpengaruh iming-iming oknum yang menjanjikan kelulusan apalagi coba-coba mengunakan joki.
“Saya jamin tidak ada kebocoran soal ujian tes CPNS di Bolsel,” ucap Bupati.
Bupati mensuport semua peserta untuk memanfaatkan waktu yang ada. “Jangan tergesa-gesa manfaatkan waktu yang disediakan,” tuturnya.
Bupati berujur, tahun ini Pemkab Bolsel mendapat ada 186 kuota pada seleksi CPNS yang diajukan pada 2019 lalu. Jumlah kuota itu nantinya akan diperebutkan 2170 peserta yang telah memenuhi syarat.
Selain itu apresiasi tim dari BKN Regional XI yang telah membantu dan mendukung Pemkab Bolsel menyelenggarakan ujian CPNS menggunakan Computer Assisted Test (CAT) dengan pola mandiri untuk ketiga kalinya berturut-turut memakai fasilitas sendiri.
Sementara tim dari BKN Regional XI memastikan tidak ada kebocoran soal dalam SKP CPNS tahun anggararan 2019. Soal-soal SKD tahun ini dibuat langsung oleh konsorsium perguruan tinggi. Sedangkan soal diterima pihaknya dalam bentuk enkripsi yang diberikan langsung oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
“Dalam prosesnya, soal yang dibuat oleh perguruan tinggi tidak langsung diterima oleh pihaknya. Melainkan diberikan terlebih dahulu ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Setelah itu diserahkan kembali kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, lalu ke BSSN dan terakhir baru diterima di BKN,” ungkap salah satu tim dari BKN Regional XI Manado usai pembukaan ujian.
Kepala BKPSDM Ahmadi Modeong menjelaskan, prosesi pelaksanaan tes SKD untuk sesi pertama berjumlah 50 peserta. Proses untuk sampi ke ruangan sangat ketat. Setiap peserta harus mengikuti proses registrasi. Mulai dari registrasi, penitipan barang, hingga pemeriksaan alat metal detector serta arahan panitia seleksi dari BKN untuk pemberian nomor PIN kepada peserta, agar bisa masuk dalam ruangan aplikasi Computer Assisted Test (CAT).
“Memang sangat ketat, mulai dari pemeriksaan barang hingga pemeriksaan alat-alat teknologi, untuk mengantisipasi alat yang tidak diinginkan,” tambhanya.
Pemeriksaan itu telah diintruksikan seruluh Indonesia agar tidak ada hal-hal kecurangan dalam ujian nanti.
“Di daerah lain ada kedapatan, mulai dari kacamata hingga ada yang mengunakan hijab sebagai penutup alat teknologi,” paparnya.
Alat metal detector itu merupakan alat yang mampu mendeteksi keberadaan logam. Alat detektor logam sangat berguna atau biasa digunakan oleh petugas keamanan untuk memastikan setiap orang yang akan memasuki area tertentu bebas dari benda berbahaya. (**)