TOTABUAN.CO BOLSEL – Sedikitnya 38 Sangadi (kepala desa red) terpilih hasil Pilsang Tahun 2022 di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) dilantik dan diambil sumpah janji Selasa 5 Juli 2022.
Pelantikan dan pengambilan sumpah janji dipimpin Bupati Bolsel Iskandar Kamaru dan Wakil Bupati Deddy Abdul Hamid yang dihadiri Forkopimda Bolsel, Ketua DPRD Ariffin Olii bersama Anggota DPRD lainnya, para pejabat instansi Vertikal, Sekda Marzansius Arvan Ohy bersama jajaran pimpinan PD, warga masyarakat dan para undangan lainnya.
Bupati Bolsel Iskandar Kamaru mengaku bangga karena dari 38 orang Sangadi yang dilantik, terdapa 6 orang Sangadi perempuan.
Menurutnya, ini jadi bukti bahwa perempuan-perempuan Bolsel mampu bersaing dengan laki-laki di kancah pesta demokrasi di level desa.
Bupati Iskandar Kamaru juga mengimbau para Sangadi yang baru dilantik, harus mampu membangun komunikasi yang harmonis dengan BPD, sekaligus bersinergi dan terus bekerjasama dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.
“Dalam menjalankan tugas dan kewajiban, para Sangadi hendaknya terus berada dalam bingkai aturan perundang-undangan yang berlaku. Saya tidak ingin ada lagi Sangadi terjerat masalah hukum karena penyalahgunaan wewenang. Berhati-hatilah dan terus berkoordinasi ke instansi teknis terkait penggunaan dan pertanggungjawaban anggaran,” tegas Iskandar.
Ia menambahkan, penyusunan RPJMDes untuk 6 tahun ke depan, para Sangadi agar menyelaraskannya dengan arah dan kebijakan pembangunan kabupaten.
“Desa adalah bagian dari sistem pemerintahan di NKRI, maka sudah kewajiban Sangadi untuk tunduk dan patuh terhadap jenjang birokrasi pemerintahan,” kata Bupati.
Saat ini Pemda telah mengalokasikan anggaran pendidikan bagi guru-guru PAUD dalam membiayai studi lanjutnya. Bupati minta para Sangadi agar jangan mempersulit dan tidak membeda-bedakan mana pendukung dan bukan pendukung.
“Rangkul semua warga dan kesampingkan semua perbedaan. Rajut kembali persaudaraan dalam semangat kebhinekaan. Selamat bertugas dan berkarya serta maknai jabatan saudara sebagai anugerah dan amanah yang harus dijalankan dengan baik karena nanti akan diminta pertanggungjawabannya di dunia dan akhirat,” tandas Bupati. (*)