TOTABUAN.CO BOLSEL –Bupati Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) Iskandar Kamaru mengatakan, penanganan permukiman kumuh menjadi tantangan yang rumit bagi pemerintah daerah. Karena selain merupakan masalah, di sisi lain ternyata merupakan salah satu pilar penyangga perekonomian
Berangkat dari cita-cita bangsa dan memperhatikan berbagai tantangan yang ada, pemerintah menetapkan penanganan perumahan dan permukiman kumuh sebagai target nasional yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional. Disebutkan bahwa salah satu sasaran pembangunan kawasan permukiman adalah tercapainya pengentasan permukiman kumuh perkotaan menjadi 0 (nol) hektar melalui penanganan kawasan permukiman kumuh.
Hal itu dikatakan, usai peletakan batu pertama program Kotaku yang bertempat di Desa Ilomata Kecamatan Pinolosian Kamis 27 Agustus 2020.
“Dengan tema “Mewujudkan Permukiman Yang Bersih, Indah, Sehat dan Nyaman Menuju Masyarakat Desa Ilomata Yang Sejahtera, kita tuntaskan persoalan permukiman kumuh di Bolsel,” ucapnya.
Serta penyerahan bantuan Covid-19 dan Masker dari pemerintah daerah ke masyarakat di Desa Ilomata, Kecamatan Pinolosian.
Sekda Bolsel Marzanzius Arvan Ohy, para Asisten, pimpina OPD, Camat serta para kepala desa tampak hadiri di acara itu.
Iskandar menegaskan, bersama program KOTAKU kita tuntaskan kumuh. Menurutnya, program KOTAKU sudah dilaksanakan secara nasional di 269 kota/kabupaten di 34 Propinsi. Selain itu menjadi “platform” atau basis penanganan kumuh yang mengintegrasikan berbagai sumber daya dan sumber pendanaan, termasuk dari pemerintah pusat, provinsi dan daerah.
Lebih jauh Iskandar menyampaikan, program KOTAKU bermaksud untuk membangun sistem yang terpadu untuk penanganan kumuh. Dimana pemerintah daerah memimpin dan berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan dalam perencanaan maupun implementasinya, serta mengedepankan partisipasi masyarakat.
“KOTAKU diharapkan menjadi “platform kolaborasi” yang mendukung penanganan kawasan permukiman kumuh yang dilakukan secara bertahap, khusunya di Kabupaten Bolsel,” katanya.
Program KOTAKU merupakan program lanjutan dari Program PNPM Mandiri Perkotaan. Program KOTAKU telah disosialisasikan di tingkat Nasional sekaligus dengan Workshop Nasional.
Program KOTAKU dapat dirumuskan karakteristik perumahan kumuh dan permukiman kumuh. Dari aspek fisik seperti entitas perumahan dan permukiman. Di mana kondisi bangunan tidak memenuhi syarat, tidak teratur dan memiliki kepadatan tinggi. Selain itu sarana dan prasarana tidak memenuhi syarat. Khusus untuk bidang keciptakaryaan, batasan sarana dan prasarana adalah keteraturan bangunan, jalan Lingkungan, drainase lingkungan, penyediaan air bersih/minum, pengelolaan persampahan, engelolaan air limbah, pengamanan kebakaran dan ruang terbuka publik.
Usai peletakan batu pertama, dilanjutkan dengan penyerahan bantuan Covid-19 dan masker dari pemerintah daerah ke masyarakat. (*)