TOTABUAN.CO BOLSEL — Bupati Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) Iskandar Kamaru mengatakan, sudah merancang kebijakan strategis dalam rangka pemulihan ekonomi.
Kebijakan-kebijakan yang sudah disiapkan itu termuat dalam rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Rancangan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) tahun 2023. Pernyataan tersebut disampaikan lewat rapat Paripurna Rabu 6nJuli 2022.
Dalam pidato pengantar, Bupati Bolsel Iskandar Kamaru mengatakan,
<span;>dalam rangka melanjutkan pemulihan ekonomi di tahun 2023, Pemkab Bolsel telah menyiapkan beberapa kebijakan strategis. Yakni program peningkatan lapangan usaha melalui program pengembangan UMKM. Peningkatan produksi pertanian, peternakan dan perikanan. Peningkatan belanja pemerintah daerah di bidang konstruksi/ infrastruktur dasar saran dan prasarana publik. Selain itu penyediaan lapangan kerja dan pemberian bantuan sosial.
Iskandar menambahkan, beberapa program pemerintah daerah dalam rangka penguatan dan pemulihan ekonomi, yaitu program pelatihan kerja dan produktivitas tenaga kerja, program pengembangan UMKM, program pengembangan iklim penanaman modal dan program peningkatan daya tarik destinasi pariwisata. Selain itu program peningkatan infrastruktur ekonomi masyarakat.
“Yang menarik, membuka jalan bagi investor ritel dari luar seperti Alfamart dan Indomaret untuk berekspansi di Bolsel. Tetapi harus memenuhi beberapa persyaratan mutlak.
“Salah satu syaratnya, Alfamart atau Indomaret harus bisa memperdagangkan minimal 10 produk asli UMKM Bolsel,” ujar Bupati.
Masuknya Ritel agar profit dan pertumbuhan UMKM di Bolsel semakin meningkat.
“Dengan beberapa kebijakan strategis dan program daerah, diharapkan pertumbuhan ekonomi dapat terus tumbuh positif dengan target tahun 2023 berada pada angka 4,50% sampai dengan 6,74%,” ungkap Iskandar.
Iskandar menambahkan, b<span;>erdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Bolsel tahun 2021 tumbuh positif sebesar 3,74%. Hal ini terjadi karena kondisi perekonomian mulai pulih pasca pandemi Covid-19. Pertumbuhan ekonomi ini didorong oleh beberapa lapangan usaha, salah satunya lapangan usaha konstruksi yang tumbuh 8,16% di tahun 2021. Namun yang tetap memberikan kontribusi besar adalah lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan dengan pertumbuhan sebesar 1,87% dan berkontribusi sebesar 38,14% pada PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2021.(*)