TOTABUAN.CO BOLSEL – Sebanyak enam ribu petani di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) masuk sebagai anggota di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) ketenagakerjaan. Dari enam ribu jumlah petani itu, terdiri dari petani pemilik penggarap, petani penggarapdan butuh tani. Bukan hanya petani, akan tetapi ada 1.500 pelaku usaha perikanan juga diikutkan menjadi anggota BPJS.
Masuknya kepesertaan itu, sesuai hasil perjanjian kerjasama yang ditandatangani pihak Pemda Bolsel dengan BPJS di Hotel Swissbelhotel Maleosan Manado Selasa 9 Maret 2021.
Penandatangn itu langsung oleh Bupati Bolsel Iskandar Kamaru didampingi Wakil Bupati Deddy Abdul Hamid yang turut dihadiri Ketua DPRD Ariffin Olii, Sekda Marzanzius Arvan Ohy, para Asisten, pimpinan OPD, Camat serta jajaran pegawai BPJS Ketenagakerjaan Manado.
Menurut Iskandar, nota kesepahaman dan perjanjian kerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan ini, mrupakan program dan janji saat Pilkada lalu. Hal ini juga sebagai bentuk kepedulian pemerintah daerah dalam rangka memberikan jaminan terhadap keselamatan kerja kepada petani pemilik penggarap, petani penggarap, buruh tani dan nelayan di Bolsel.
“Dengan adanya kesepakatan ini, saya berharap akan peningkatan kesejahteraan bagi para petani dan nelayan,” kata Iskandar.
Dalam perjanjian itu, setiap petani pemilik penggarap, petani penggarap, buruh tani serta para pelaku usaha perikanan di Bolsel berhak mendapat manfaat jaminan kecelakaan kerja (JKK) dan jaminan kematian (JKM) secara gratis karena sudah ditanggun pemerintah lewat APBD. Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Manado Hendrayanto mengapresiasi langkah Pemkab Bolsel dan berharap kerjasama ini dapat terus ditingkatkan ke depannya.(*)