• Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Kamis, Agustus 21, 2025
  • Login
totabuan.co
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
totabuan.co
No Result
View All Result
Home Bolsel

Dua Rusuk yang Patah, Dua Bukti yang Bicara

Redaksi by Redaksi
21 Agustus 2025
in Bolsel
0
Dua Rusuk yang Patah, Dua Bukti yang Bicara
0
SHARES
1
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Di usia 20 tahun, Revan Kurniawan Santoso atau yang akrab disapa Aan seharusnya sedang merangkai masa depan. Namun takdir berkata lain. Ia kini telah berpulang ke rahmatullah, setelah mengalami penderitaan hebat akibat dugaan hantaman benda tumpul di bagian dada dan paha, selama berada di tahanan Polres Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel).

Saat dirawat di rumah sakit, Aan hanya bisa terbaring lemah. Ia tak mampu duduk tegak, apalagi berdiri. Setiap kali mencoba menarik napas dalam, matanya memejam kuat-kuat menahan nyeri. Di balik kulit mudanya, dua tulang rusuknya patah.

“Aan hanya bisa tidur miring,” lirih seorang anggota keluarganya.”Kalau telentang, dia kesakitan. Bahkan untuk tertawa saja, dia harus menahan diri.”

Bagi keluarga di Desa Sondana, Kecamatan Bolaang Uki, ini adalah kenyataan yang terlalu pahit untuk diterima. Seharusnya, Aan dibina. Namun yang terjadi justru sebaliknya: tubuhnya sakit, jiwanya remuk.

Dugaan penganiayaan di dalam tahanan bukan lagi sekadar isu. Bukti mulai bicara. Hasil rontgen medis yang dikantongi keluarga menunjukkan dengan jelas: dua tulang rusuk patah. Ini bukan cedera ringan. Ini adalah jejak kekerasan yang terlalu keras untuk diabaikan.

Selama masa penahanan, Aan tak pernah mengeluh langsung. Tapi keluarga mulai merasakan ada yang berubah. Setiap kali dijenguk, Aan berbicara lebih pelan, duduk dengan posisi miring, dan sesekali memegangi dadanya.

Kala itu, mereka mengira ia hanya sedang kurang sehat. Tapi mereka salah. Sangat salah.

Setelah dilimpahkan ke Kejaksaan, kondisinya memburuk dengan cepat. Ia tak bisa berdiri. Napasnya sesak. Keluarga buru-buru melarikannya ke rumah sakit. Dan di sanalah semuanya terungkap: bukan flu, bukan kelelahan, tapi dua tulang rusuk yang patah akibat kekerasan.

Yang paling memilukan, sebelum tubuhnya benar-benar menyerah, Aan sempat menulis sepucuk surat. Tulisan tangannya gemetar. Beberapa huruf nyaris tak terbaca. Tapi pesannya jelas: ia mengalami kekerasan.

Surat itu menjadi satu-satunya suara yang berhasil keluar dari balik jeruji suara lirih dari tempat gelap yang selama ini tak terlihat.
Tak ada yang tahu pasti apa yang terjadi di balik dinding tahanan. Tapi tulang yang patah tidak bisa berbohong. Tubuh Aan telah bicara lebih lantang daripada siapa pun.
Keluarga Menanti Keadilan

Keluarga Aan tak tinggal diam. Meski masih terkejut dan berduka, mereka telah mengantongi hasil rontgen sebagai bukti awal. Namun mereka tahu, itu belum cukup. Kini mereka menanti hasil otopsi untuk menegaskan bahwa luka-luka di tubuh Aan bukan disebabkan oleh alam, tapi oleh tangan manusia.

“Aan masih muda. Andaikan ia bersalah, biarlah hukum yang memutuskan. Tapi sebelum palu hakim diketuk, Aan sudah tiada,” ujar salah satu anggota keluarganya, dengan suara hampir tak terdengar.

Yang mereka minta bukan belas kasihan. Tapi keadilan. Bukan hanya untuk Aan, tapi untuk siapa saja yang mungkin mengalami hal serupa dan memilih diam karena takut. Mereka ingin agar luka ini tidak tertutup oleh proses hukum yang lambat dan penuh kabut. Mereka ingin dua tulang yang patah ini menjadi pengingat, bukan sekadar statistik.

Kisah Aan adalah kisah tentang luka yang tak kasatmata. Tentang rasa sakit yang menyesakkan dada secara harfiah, juga secara batiniah. Tentang seorang pemuda yang seharusnya menjalani proses hukum yang adil, tapi justru dihukum oleh sistem bahkan sebelum vonis dijatuhkan.

Di tubuh mudanya yang telah terbaring diam, dua rusuk patah itu adalah simbol. Patah kepercayaan terhadap keadilan. Patah harapan atas perlindungan hukum.

Jika hukum terus membungkam cerita seperti ini, maka luka Aan akan membusuk dalam diam. Namun jika kebenaran diperjuangkan, maka dua rusuk yang patah ini akan menjadi penanda sejarah—bahwa suara dari balik jeruji tak bisa selamanya dibungkam.

 

Penulis: Hasdy

Tags: Hak Asasi ManusiaHAMMapolres BolselRevan Kurniawan SantosoSulawesi Utara
Previous Post

Kalsum Alhabsyi: Cinta, Doa, dan Keteguhan di Balik Wisuda Sang Bupati

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

BERITA TERKINI

Dua Rusuk yang Patah, Dua Bukti yang Bicara
Bolsel

Dua Rusuk yang Patah, Dua Bukti yang Bicara

by Redaksi
21 Agustus 2025
0

Di usia 20 tahun, Revan Kurniawan Santoso atau yang akrab disapa Aan seharusnya sedang merangkai masa depan. Namun takdir berkata...

Read moreDetails
Kalsum Alhabsyi: Cinta, Doa, dan Keteguhan di Balik Wisuda Sang Bupati

Kalsum Alhabsyi: Cinta, Doa, dan Keteguhan di Balik Wisuda Sang Bupati

21 Agustus 2025
Yusra Alhabsyi Tambah Gelar Di Antara Rapat, Kampus dan Rakyat

Yusra Alhabsyi Tambah Gelar Di Antara Rapat, Kampus dan Rakyat

21 Agustus 2025
Tangis dan Tanda Tanya di Balik Kepergian Aan

Tangis dan Tanda Tanya di Balik Kepergian Aan

21 Agustus 2025
Catatan Terakhir Aan: Nafas Terakhir di Kamar Yang Sunyi 

Catatan Terakhir Aan: Nafas Terakhir di Kamar Yang Sunyi 

21 Agustus 2025
totabuan.co

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.

TENTANG TOTABUAN.CO

  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

IKUTI KAMI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.