TOTABUAN.CO BOLSEL— Dengan diserahkannya pagu dana desa (DD) yang bersumber dari APBN dan pagu alokasi dana desa (ADD) yang bersumber dari APBD, kini para kepala desa yang ada di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) diberikan target untuk secepatnya menyusun APBDes hingga akhir 31 Desember 2020 ini. Hal itu dilakukan agar awal tahun 2021, dana tersebut sudah bisa dilaksanakan.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bolsel Marzansius Arvan Ohy mengatakan, untuk pagu anggaran DD yang bersumber dari APBN berjumlah Rp71.657.427.000. Sedangkan, Alokasi Dana Desa (ADD) bersumber dari APBD berjumlah Rp36.281.359.200. Sehingga totalnya berjumlah Rp107.938.786.200.
“Jadi rata-rata desa di Bolsel menerima DD dan ADD di atas 1 Miliar,” jelasnya.
Untuk Desember ini lanjutnya, Pemerinth desa diminta segera menyusun APBDes untuk tahun anggaran 2021. Hal ini dilakukan guna memperceepat realiasasi saat awal tahun.
Dia mengatakan, dana transfer ke daerah dan Dana Desa (TKDD) tahun 2021 bertujuan untuk peningkatan quality control anggaran TKDD dan mendorong pemerintah daerah (Pemda) dalam pemulihan ekonomi, pendidikan dan kesehatan dalam rangka mendukung pemulihan dan penguatan ekonomi nasional.
“Arah kebijakan TKDD tahun 2021 adalah mendukung upaya pemulihan ekonomi sejalan dengan prioritas nasional,” katanya.
Penguatan alokasi kinerja yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah, untuk mendorong kinerja desa, terutama dalam transformasi perekonomian desa dan perbaikan kesejahteraan masyarakat. Sementara, reward akan diberikan kepada desa yang berstatus mandiri berupa penyaluran Dana Desanya secara dua tahap.
“Untuk pemulihan perekonomian desa, pemerintah menggunakan Dana Desa untuk mendorong usaha padat karya dan Bantuan Langsung Tunai (BLT). Ketika Covid-19 kemarin, sebagian Dana Desa langsung membantu masyarakat melalui BLT. Dana Desa juga dimanfaatkan untuk mendukung UKM dan sektor usaha pertanian, serta mendorong transformasi ekonomi desa melalui desa digital,” tandasnya.(*)