TOTABUAN.CO BOLSEL – Wakil Bupati Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) Deddy Abdul Hamid mengatakan, secara makro, tren pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bolsel tumbuh 3,74%. Selain itu Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga membaik dari poin 65, menjadi 65,42 berdasarkan Rilis terakhir Badan Pusat Statistik (BPS).
Hal itu dikatakan, usai mengikuti Rapat Koordinasi dan Evaluasi (Rakorev) hasil pelaksanaan pembangunan hingga Triwulan 3 Tahun 2022.
Rakor tersebut dibuka Gubernur Olly Dondokambey yang dihadiri, Wakil Gubernur Steven Kandouw, Forkopimda Sulut, Bupati Wali Kota se-Sulut, Kepala Bapelitbangda se-Sulut serta undangan lainnya bertempat di Hotel Grand Kawanua Manado Rabu 16 November 2022.
Selain itu, di sektor kesehatan juga menunjukan pergerakan angka yang cukup signifikan dalam hal percepatan penurunan stunting. Prevalensi stunting pada tahun 2022 turun menjadi 5.93 dimana sebelumnya berada di 6.5.
“Pemerintah daerah berharap Gubernur Sulut Olly bisa membantu mengusulkan kepada Kementerian untuk dapat membuka menu usulan untuk program infrastruktur daerah melalui DAK Fisik,” kata Deddy.
Deddy menjelaskan, di tahun 2023 nanti Bolsel tidak masuk lokasi prioritas untuk DAK Fisik perumahan, air minum dan sanitasi. Padahal menu-menu tersebut sangat dibutuhkan untuk percepatan penanggulangan kemiskinan dan stunting di daerah.
Saat ini kata Deddy, Kabupaten Bolsel sedang berusaha untuk melengkapi segala bentuk persyaratan untuk dapat mengikuti kompetisi DAK percepatan penanggulangan kumuh terpadu yang akan dilaksanakan pada tahun 2024.
“Nah, tentu ini semua membutuhkan bantuan dan dukungan serta pendampingan dari Pemprov Sulut,” paparnya. (*)