Catatan:
Pelantikan sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) pada awal pekan ini menarik perhatian publik. Dari sekian banyak pejabat yang dilantik, sorotan paling tajam justru tertuju pada satu nama Muhamad Kamaru yang resmi menjabat sebagai Camat Posigadan.
Pelantikan tersebut berlangsung
di lapangan futsal kompleks perkantoran Panango dilakukan langsung Bupati Bolsel, Iskandar Kamaru Selasa (07/10/2025).
Muhamad Kamaru adik kandung Bupati Iskandar Kamaru sebelumnya menjabat Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia di Bappelitbangda.
Momen itu semula berlangsung khidmat seperti biasanya, namun belakangan menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Pasalnya, pejabat yang baru dilantik merupakan adik kandung Bupati sendiri.
Langkah ini menimbulkan reaksi beragam. Di satu sisi, banyak pihak memberikan dukungan dan harapan agar camat baru mampu membawa semangat baru di Kecamatan Posigadan. Namun di sisi lain, muncul pula rasa penasaran sekaligus ujian publik terhadap sejauh mana kemampuan sang adik dalam menjalankan roda pemerintahan di wilayah yang cukup strategis tersebut.
Beberapa warga Posigadan menilai, keputusan itu akan menjadi pembuktian tersendiri bagi sang camat baru.
“Kalau memang punya kemampuan dan pengalaman birokrasi, tidak ada yang perlu diragukan. Tapi masyarakat ingin melihat hasil kerja, bukan hanya karena hubungan keluarga,” ujar salah satu tokoh masyarakat Posigadan yang enggan disebutkan namanya.
Kecamatan Camat Posigadan dikenal sebagai wilayah yang memiliki dinamika pembangunan cukup pesat, terutama di sektor perikanan dan pertanian. Posisi camat di sana menuntut kemampuan manajerial, komunikasi sosial, serta kepekaan terhadap kebutuhan masyarakat desa-desa pesisir. Karena itu, publik menaruh ekspektasi besar terhadap kinerja pejabat baru ini.
Bupati Iskandar Kamaru dalam sambutannya menegaskan bahwa pelantikan dilakukan berdasarkan evaluasi kinerja dan penilaian profesional, bukan karena kedekatan hubungan keluarga.
“Setiap pejabat yang dilantik sudah melalui proses pertimbangan yang matang. Saya tekankan agar semua bekerja profesional, berintegritas, dan fokus pada pelayanan masyarakat,” tegas Bupati.
Namun di luar ruang pelantikan, perbincangan masyarakat tetap mengalir. Beberapa melihat keputusan tersebut sebagai hal yang wajar selama dijalankan dengan profesional, sementara sebagian lainnya menilai, kehadiran hubungan keluarga dalam jabatan publik harus disertai transparansi dan kinerja yang bisa dibuktikan di lapangan.
Kini, publik menunggu langkah pertama sang camat baru di Posigadan. Apakah ia mampu membuktikan diri sebagai pemimpin yang layak dan berdiri di atas kemampuan sendiri, atau justru akan terus dibayangi statusnya sebagai adik bupati?
Waktu dan kinerja akan menjawab. Satu hal yang pasti, pelantikan ini membuka babak baru dalam dinamika birokrasi Bolsel antara kepercayaan, ekspektasi, dan pembuktian di hadapan masyarakat. (**)