TOTABUAN.CO BOLSEL—Bertempat di Lapangan Desa Dayow Kecamatan Pinolosian Timur Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) dilaksanakan upacara penutupan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 94 yang dipimpin Bupati Bolsel Hi Herson Mayulu. Rabu (28/10).
Bupati mengatakan, TMMD merupakan program lintas sektoral yang telah dilaksanakan sejak tahun 1980 dan sasaran kegiatannya senantiasa ditetapkan melalui proses perencanaan yang melibatkan TNI, Kementerian, Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah serta masyarakat.
Dengan demikian TMMD mempunyai andil membantu percepatan pembangunan di daerah dan hasilnya merupakan wujud dari pemenuhan aspirasi masyarakat.
“Salut dan apresiasi yang tinggi atas program TMMD ini,” kata Bupati.
Lebih lanjut ia menambahkan, program TMMD ke-94 tahun anggaran 2015 yang dilaksanakan di Desa Pidung sejak 8 hingga 28 Oktober, hari ini telah genap 21 hari, dan syukur alhamdulillah target sasaran yang direncanakan semuanya dapat dicapai dengan baik.
“Tentu hal ini bukanlah dicapai dengan sendirinya tetapi semuanya adalah berkat kerjasama yang baik antar semua pihak yang terkait dan terlibat didalamnya. Oleh karena itu, pada kesempatan yang baik ini saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh pihak yang terlibat,” tambahnya.
Bupati berharap dengan difokuskan pada dua sasaran, yaitu sasaran fisik dan non fisik, akan memberi dampak positif bagi masyarakat. “Contohnya pembuatan 200 jamban. Semoga masyarakat tidak buang air besar lagi sembarangan. Masyarakat jaga kebersihan lingkungan. Ada juga perintisan jalan. Tentunya akan mempermudah para warga untuk membawa hasil pertanian,” kata Bupati.
Selain itu kegiatan nonfisik diarahkan untuk mendorong tumbuhnya pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap kondisi sosial kemasyarakatan, kehidupan berbangsa dan bernegara yang didalamnya mengandung hak dan kewajiban.
Sasaran non fisik yang berupa penyuluhan, pembinaan dan pemberdayaan kepada masyarakat mempunyai dampak jangka panjang karena sasaran yang dibangun adalah karakter masyarakat.
“Bagaimana masyarakat dapat memahami dan mampu bersikap secara benar sebagai warga negara dan warga masyarakat. Kondisi ini hendaknya dapat dibina secara berkelanjutan sehingga secara bertahap akan mendorong berkembangnya suasana kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat yang semakin kondusif, pelaksanaan pembangunan di daerah yang berdayaguna, dan kesejahteraan masyarakat yang semakin meningkat,” pungkas Bupati. (Has)