TOTABUAN.CO BOLSEL – Musibah banjir dan tanah longsor yang terjadi empat hari lalu di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), kini ditetapkan sebagai status tanggap darurat bencana.
Bupati Bolaang Mongondow Selatan Iskandar Kamaru telah mengeluaran surat kpeutusan penetapkan status tanggap darurat selama 14 hari, terhitung 24 Juli hingga 6 Agustus 2020.
Penetapkan status tanggap darurat penanganan bencana banjir dan tanah longsor dalam rangka penanganan darurat bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di hampir semua kecamatan dan desa di Kabupaten Bolsel.
“Jadi status Kabupaten Bolsel darurat bencana,” ujar Bupati Bolsel Iskandar Kamaru Senin 27 Juli 2020.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan dinas terkait lainnya telah melakukan upaya penanganan darurat, seperti kaji cepat, evakuasi korban dan koordinasi dengan instansi terkait. Alat berat dan jembatan darurat telah dikerahkan untuk membuka akses penghubung ke desa-desa.
Pusat Pengendali Operasi BNPB mengidentifikasi beberapa bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan longsor, di beberapa wilayah Indonesia jelang akhir minggu keempat Juli 2020.
BPBD Kabupaten Bolsel melaporkan banjir dan longsor terjadi di hamppir semua kecamatan. Bencana tersebut Jumat (24/7) pagi.
Kecamatan yang terdampak yakni Kecamatan Bolaang Uki, Kecamatan Helumo, Kecamatan Tomini, Kecamatan Posigadan serta kecamatan Pinolosian Induk dan Tengah.
Peristiwa banjir tersebut, merusak sarana infrastruk seperti jalan dan jembatan. Satu orang dikabarkan hilang terseret arus dan hingga kini sedang dalam pencarian.
Kejadian ini dipicu salah satunya hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang jatuh di wilayah Bolsel. Hujan menyebabkan debit beberapa sungai meluap.(*)