TOTABUAN.CO BOLSEL – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) yang menghadirkan 81 Pengawas Kelurahan/Desa (PKD) se-Kabupaten Bolsel. Bimtek itu bertempat di Gedung Grand Fajar, Desa Soquo, Kecamatan Bolaang Uki Minggu 9 Desember 2020.
Pimpinan Bawaslu Bolsel, Kifly Y. Malonda mengatakan, pelaksanaan Bimtek ini dalam rangka memberikan penguatan, terhadap tugas-tugas PKD dalam melakukan pengawasan secara menyeluruh, termasuk melakukan pengawasan dalam Pencocokan dan Penelitian (Coklit) data Pemilih yang dilakukan KPU.
“Bawaslu merasa perlu memberikan penguatan-penguatan, termasuk strategi dalam mendapatkan informasi, apalagi data Pemilih Formulir model A.KWK (Formulir data pemilih hasil proses Coklit.Red) itu tertutup atau Informasi yang dikecualikan,” ujar Koordinator Divisi (Kordiv) Bidang Pengawasan Bawaslu Bolsel itu.
Tak hanya itu, bahkan menurut Kifly, hingga masa pencoklitan hampir berakhir, Bawaslu juga masih meragukan kwalitas Formulir Model A.KWK, dimana dalam A.KWK tersebut ada pemilih-pemilih yang sudah Tidak Memenuhi Syarat (TMS) dalam pemilu kemarin, namun masih ada di formulir A.KWK, begitu pun dengan Daftar Pemilih Khusus (DPK), ternyata sudah tidak ada di formulir model A.KWK.
“Jadi strategi strategi seperti itulah yang kami sampaikan ke PKD, termasuk strategi lanjutan dalam melakukan pengawasan-pengawasan sebagaimana tertuang dalam PKPU Nomor 5,” terangnya.
Meski demikian kata Kifly, secara kelembagaan, pihaknya sudah menyurat kepada KPU, untuk melakukan perbaikan-perbaikan.
“Hal itu kami lakukan, karena memang tahapan verifikasi daftar pemilih ini masih panjang, pencoklitan ini pun hanya merupakan satu dari sekian tahapan dalam pelaksanaan Pilkada serentak 2020, sehingga kami merasa perlu memberikan saran perbaikan untuk ditindaklanjuti,” sebutnya.
Senada disampaikan Koordinator Sekretariat (Koorsek) Bawaslu, Arthur Waroka, ST, menurutnya Bimtek ini juga, sekaligus mempertegas tupoksi PKD dalam tahapan pelaksanaan Pilkada, mulai dari awal sampai akhir.
“Ini semua dilakukan, demi mewujudkan harapan kita semua, yaitu melaksanakan Pemilu yang berintegritas, sehingga bisa menghasilkan pemimpin yang amanah dan diimpikan seluruh masyarakat Bolsel,” kata Arthur.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Bolsel Rolis Hasan mengungkapkan, memang penguatan PKD ini perlu dilakukan, mengingat ada beberapa pihak yang masih menganggap remeh kapasitas PKD sebagai ujung tombak Bawaslu di tingkatan Desa/Kelurahan.
“Karena itu Bawaslu berkomitmen menindak tegas siapapun yang melakukan pelanggaran tanpa pandang buluh,” tegas Rolis.
Pantauan media ini, pada pelaksanan Bimtek ini, Bawaslu tetap memperhatikan protokol Covid-19, mulai dari cuci tangan, memakai masker, tes suhu badan, serta menjaga jarak duduk peserta (Physical Distancing). (Adv)