TOTABUAN.CO BOLSEL – Pemkab Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) terus melakukan berbagai upaya untuk menekan angka stunting. Hal itu merupakan salah satu komitmen Bupati Iskandar Kamaru dan Wakil Bupati Deddy Abdul Hamid membawa Kabupaten Bolsel keluar masalah kurang gizi kronis yang ditandai dengan tubuh pendek.
Komitmen itu dibuktikan dengan dibuatnya aplikasi SI PINTER BOLSEL atau Sistem Informasi Penanganan stunting TER integras.
Sekda Bolsel Marzanzius Arvan Ohy mengatakan, tujuan dibuatnya aplikasi tersebut, untuk mempermudah pemerintah daerah dalam tindakan monitoring dan evaluasi aksi intervensi stunting oleh OPD pelaksana.
Aplikasi tersebut merupakan proyek perubahan saat mengikuti pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) PIM II di LAN Jakarta.
“Ini termasuk pertama di Sulut,” ujar Sekda Bolsel Marzanzius Arvan Ohy.
Ia menjelaskan, aplikasi Si PINTER ini dibangun dengan 3 sistem. Pertama berbasis JIS, maka anak anak stunting di Bolsel dan keluarga yang memiliki risiko stunting, akan bisa kelihatan di MAP Bolsel.
Kedua lanjutnya berbasis android. Yakni level pimpinan, yang nantinya Bupati dan Wakil Bupati tidak perlu lagi membuka laptop untuk melihat intervensi stunting, namun terintegrasi langsung ke Handphone. Dan Ketiga berbasis website.
“Nah, basis ini yang saat ini sedang jalan (Input), nantinya kegiatan yang berhubungan dengan intervensi stunting, akan ter-report di website,” jelasnya.
Ia memastikan, usai pengintegrasian data dari PAUD Sekdes dan operator Siskeudes yang akan melakukan penginputan.
“Nantinya, setelah data base rampung, maka seluruh kegiatan di OPD yang berhubungan dengan stunting akan termonitor langsung oleh Bupati dan Wakil Bupati. Sebagai contoh pelaksanaan Posyandu di satu desa, namun tidak dilaksanakan, maka Bupati dan Wakil Bupati akan mendapatkan pemberitahuan, sehingga mudah melakukan pengontrolan
“Aplikasi SI PINTER BOLSEL ini rencananya akan di launching 8 November 2022, dan akan berkolaborasi dengan Ketua P3A Provinsi Sulut,” jelasnya. (*)