TOTABUAN.CO BOLSEL—Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Bolmong Selatan (Bolsel) dikabarkan meminta dana 15 miliar terkait pelaksanaan pemilihan bupati dan wakil bupati pada 2015 mendatang. Meski baru sebatas rencana, namun estimasi dana yang dilontarkan pihak KPUD dinilai terlalu mengada-ada.
“Jika usulan anggaran Pilkada sudah sebesar itu,sebenarnya tidak menjadi persoalan,yang penting pihak KPU mampu mempertanggungjawabkannya di depan publik. Estimasi anggarannya sangat sederhana. Hanya hitung-hitungan jumlah pemilih dan luas wilayah,” Aktivis Bolsel Amin Lahiya.
Dia menambahkan, pengajuan anggaran itu di usulkan ke Pemda, KPU harus mempresentasikannya terlebih dahulu. “Peruntukan anggaran untuk pilkada harus jelas dan rinci. Bukan hanya disampaikan secara lisan ke pihak Pemda, meski sifatnya hanya sebatas pemberitahuan saja,” ujar Lahiya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Bolsel Tahlis Gallang, mengatakan, pihaknya akan meminta KPUD mempresentasikan anggaran yang mereka minta saat pembahasan dana. “Saya yakin estimasi rencana anggaran itu, masih bersifat gelondongan,” ujar Tahlis.
Sekda juga menjelaskan, KPUD belum menyerahkan draft usulan anggaran secara resmi. Namun, pihak KPUD Bolsel sudah menyampaikan kepada kami secara lisan.
“Kalau dari penilaian Pemda angka itu tidak rasional. Pemda sendiri punya standar harga yang rasional. Jadi nanti kita akan sesuaikan kegiatan-kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan KPUD dengan standar harga milik Pemda,” jelasnya. (Has)