TOTABUAN.CO BOLMONG –– Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) Yusra Alhabsyi mengatakan, bahwa kepergian Pratu Afrio Setiawan tidak hanya membawa duka bagi keluarga, akan tetapi bagi masyaralat Bolaang Mongondow.
Hal itu disampaikan oleh Bupati Bolmong Yusra Alhabsyi saat menghadiri proses pemakaman jenasah di rumah duka Desa Mopuya
Utara Satu Kecamatan Dumoga Kamis 14 Mei 2024.
Proses pemakaman jenazah Pratu Afrio Setiawan dihadiri jajaran Forkopimda lewat upacara militer. Sebelum dimakamkan, diawali dengan proses ibadah.
Diketahui, Pratu Afrio Setiawan menjadi salah satu korban dalam pemusnahan amunisi tak terpakai di Desa Sagara, Garut, Jawa Barat pada Senin (12/5) lalu.
Menurut Yusra, kepergian sosok Pratu Afrio Setiawan, Kabupaten Bolmong kehilangan prajurit terbaik.
Ia meninggal saat dalam bertugas.
Yusra pun mengungkapkan turut berbela sungkawa atas meninggal Pratu Afrio.
“Atas nama pemerintah dan masyarakat, turut berduka cita. Dan kepada keluarga yang ditinggalkam, diberikan ketabahan,” katanya.
Jenazah Pratu Afrio, dijemput
di Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado pada pukul 05.30 WITA pagi.
Jenazah diberangkatkan menggunakan maskapai Citilink pada pukul 01.00 WIB dari Bandara Internasional Soekarno Hatta. Saat tiba di Bandada, disambut melalui upacara penyambutan dan serah terima jenazah Pratu Afrio yang dipimpin langsung oleh Wakapaldam XIII/Merdeka Letkol Cpl Ranto bertempat di Terminal Cargo Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Rabu (14/5).
Kepala Penerangan Kodam XIII/Merdeka Kolonel Inf Daniel Lalawi menerangkan jenazah dibawa ke Sulawesi Utara dikarenakan almarhum merupakan warga asli Desa Mopuya yang menjadi Prajurit TNI AD dan berdinas di Gudang Pusat Munisi III Puspalad. (*)