TOTABUAN.CO BOLMONG – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) optimis pertumbuhan ekonomi di Bolmong akan terus bergerak positif di tahun 2021 hingga 2022. Sebab ada beberapa sektor yang mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi nantinya.
Kepala Badan Perencanaaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bolmong Yarlis Awaludin Hatam mengatakan, pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di Bolmong berada di 7.51% dari 7,4% tahun 2021. Hal itu menunjukan terjadi kenaikan.
Menurut Yarlis, pertumbuhan ekonomi di Bolmong setiap tahunnya mengalami kenaikan positif. Pada tahun 2019, pertumbuhan ekonomi Bolmong berada di 6,9%. Kemudian naik di tahun 2020 menjadi 7,2%. Sedangkan pada tahun 2021 naik menjadi 7,4%. Angka tersebut tertinggi di 15 kabupaten kota se Sulawesi Utara. Pada tahun 2022 ditargetkan pertumbuhan eekonomi di Bolmong di angka 7,51%.
Menurutnya konsep adanya keterikatan antara warga dengan program pembangunan yang akan dikerjakan, harus terus dilakukan agar ada rasa memiliki. “Prinsipnya Bolmong adalah rumah kita,” ungkapnya.
Di tabel Badan Pusat Statisk, pertumbuhan produk domestik regional bruto (PDRB) Kabupaten Bolmong seri 2010, sangat jelas terjadi lonjakan. Salah satunya dibidang Industri Pengolahan. Pada tahun 2019 terjadi lonjakan mencapai 100.44 persen. Angka ini naik dari sebelumnya dari 5.04 persen pada tahun 2018 dan pada tahun 2017 mencapai 6.19%.
Industri pengolahan yang bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi, bukan hanya yang berbau pabrik saja. Namun, semua aktivitas ekonomi yang memunculkan adanya nilai tambah barang atau produk.
Selain itu, kata dia, untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang pasti adalah mendorong usaha mikro kecil dan menengah yang bergerak dalam bidang industri. Menurutnya, UMKM dimaksud yakni yang mengolah bahan mentah atau setengah jadi menjadi barang jadi.
Selain itu, di bidang pengadaan listrik dan gas juga terjadi kenaikan. Di mana pada 2019 naik 7.02% dari sebelumnya hanya 3.98% pada tahun 2018, dan 6.86% pada tahun 2017. Begitu juga di bidang jasa perusahaan yang naik 5.93% dari 5.20 % tahun sebelumnya hanya 5.20 persen. Di bidang perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor alami kenaikan. dari 5.20% naik menjadi 5.93%. (*)