TOTABUAN.CO BOLMONG – Penyaluran bantuan dampak Covid -19 di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) mulai disalurkan. Kendati agak sedikit terlambat proses penyaluran, tapi Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow menegaskan, bahwa penyaluran bantuan di Kabupaten Bolmong sudah dianggarkan hingga sembilan bulan ke depan.
“Memang agak sedikit terlambat proses penyaluran tahap pertama. Ini karena proses pengumpulan bakan. Tapi yang jelas untuk Bolmong sendiri sudah dianggarkan hingga sembilan bulan ke depan,” ujar Bupati sebelum melepas mobil yang mengangkut sembako di gudang penampungan Rabu 6 Mei 2020.
Setiap kepala keluarga mendapatkan 36 kilo beras, ikang kaleng 4, minyak kelapa 2 liter, susu 5 kaleng dan 30 butir telur.
Menurut Bupati,untuk penyaluran tahap dua pada bulan Mei ini, dipastikan tidak akan terlambat karena bahan kebutuhan sudah tersedia di gudang penampungan. “Jadi untuk penyaluran tahap dua, akan disalurkan jelang idul fitri,” ungkapnya.
Bupati mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan anggaran untuk sembilan bula ke depan atau hingga Desember mendatag.
Selain bantuan kebutuhan pokok, pemerintah juga mengajak warga untuk memanfaatkan lahan atau pekarangan yang ada. Sebab disejumlah dinas telah disiapkan bibit padi, jagung serta sayur-sayuran. Termasuk penanaman jagung manis di 30 lokasi yang tersebar di 15 kecamatan. “Ada juga bibit ikan air tawar yang ada di Dinas Perikanan sudah kita siapkan,” paparnya.
Dengan disiapkan bahan kebutuhan pokok hingga sembilan bulan ke depan serta kebutuhan bibit bagi para petani, Bupati menyebut Bolmong daerah pertama di Indonesia yang menerapkan konsep ketahanan pangan sebagai strategi penanganan Covid-19. Salah satunya pencanangan gerakan tanam dan penyerahan bantuan untuk mendukung ketahanan pangan dalam rangka percepatan penanganan dampak Covid-19.
Pemkab Bolmnog sendiri sejak 9 April telah menggelar rapat refocusing anggaran membahas ketahanan pangan kemudian jadi keputusan untuk menghadapi Covid-19 dengan memperkuat sektor ketahanan pangan, kesehatan serta Bansos.
“Pada 13 April, Presiden Jokowi mengeluarkan perintah untuk memperkuat ketahanan pangan. Berarti kita satu pemikiran dengan Presiden,” kata Bupati.
Belakangan lanjut Bupati, WHO juga mengeluarkan imbauan agar semua negara memperkuat ketahanan pangan. Sehingga Bupati menegaskan, program ketahanan pangan di Bolmong sudah unggul dua langkah dari daerah lain.
“Pemerintah tidak mungkin terus memberikan bantuan pada warganya. Yang kita lakukan adalah memberi kail agar warga bisa mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari,” kata Bupati.
Bupati mengatakan, bantuan bibit pertanian akan menggerakkan ekonomi riil Bolmong.
Bantuan Pemkab dalam penanganan dampak Covid-19 tahun 2020 untuk terwujudnya program Orang Desa Sehat Kuat.
“Jadi bantuan sembako untuk warga Bolmong akan berlangsung selama 9 bulan. Ini lebih panjang dari daerah lainnya. Kalau daerah lain hanya 3 bulan, kita sampai 9 bulan,” pungkas Bupati. (*)