TOTABUAN.CO BOLMONG – Jika dicermati, kondisi perekonomian Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) dua tahun terakhir, berdasarkan indikator produk domestik regional bruto terlihat semakin baik. Hal itu dapat dilihat dari laju pertumbuhan ekonomi untuk dua tahun terakhir mengalami peningkatan.
Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) Yasti Soepredjo Mokoagow menjelaskan, pertumbuhan ekonomi dari 6,57% pada tahun 2016, meningkat menjadi 6,68% pada tahun 2017.
Hal tersebut karena dipengaruhi capaian produksi beras yang terus meningkat setiap tahunnya.
Menurutnya, pada tahun 2018 lalu, Bolmong mampu memproduksi 451.238 ton gabah kering panen, dan tetap menyandang predikat daerah lumbung beras, sekaligus daerah penyuplai terbesar komoditi beras untuk Sulawesi Utara.
“Di sektor kelautan dan perikanan, produksi ikan hasil tangkapan pada tahun 2018 lalu ditargetkan sebanyak 9.311 ton, dengan realisasi sebanyak 8.675 ton,” ucapnya saat menyampaikan sambutan di rapat Paripurna DPRD dalam rangka HUT ke 65 Kabupaten Bolmong Sabtu (23/3/2019).
Bupati menambahkan, kebijakan pembangunan Kabupaten Bolaang Mongondow, salah satunya diarahkan untuk pencapaian tujuan pembangunan dalam bidang pendidikan. Menurutnya pendidikan sebagai modal penting dalam pembangunan, pendidikan menjadi salah satu skala prioritas yang diutamakan oleh pemerintah daerah. Itu di lihat dari pencapaian indeks pembangunan manusia (IPM) yang terus mengalami peningkatan setiap tahun.
Pada tahun 2016, IPM Kabupaten Bolmong sebesar 65,73% mengalami kenaikan sebesar 0,35%, menjadi 66,08% pada tahun 2017 lalu.
Komponen IPM, salah satunya adalah angka partisipasi pendidikan untuk SD dan SMP terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini menurutnya, menunjukkan bahwa upaya pemerintah untuk meningkatkan pelayanan di bidang pendidikan, menunjukkan hasil yang lebih baik.
Begitu juga dalam komponen usia harapan hidup pada tahun 2018 lalu melampaui dari target yang ditetapkan, yaitu rata-rata 68,61 tahun.
Demikian juga di tahun 2018 lalu, untuk kasus angka gizi balita buruk sebesar nol persen. Dimana hal ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah sangat perhatian terhadap pembangunan di bidang kesehatan.
Untuk tingkat perkembangan penduduk miskin setiap tahunnya mengalami penurunan. Pada tahun 2016 lalu, penduduk miskin sebanyak 8,34%, dan pada tahun 2017 turun menjadi 8,02% dari jumlah penduduk. Sehingga terjadi penurunan tingkat kemiskinan sebesar 0,32%.
Dari segi investasi dan penanaman modal, Pemkab Bolmong dengan DPRD, telah banyak menghadirkan investor yang telah menanamkan investasinya di daerah ini, yang mampu membuka peluang dan lapangan kerja bagi masyarakat.
Bidang pembangunan melalui dana APBD Bolmong tahun anggaran 2018 sebesar Rp1.035.414.181.641, demikian pula dari segi pendapatan asli daerah, pada tahun 2018 lalu ditargetkan sebesar Rp 41.528.276.611, dengan realisasi sampai dengan akhir tahun anggaran 2018 sebesar Rp 43.651.374.144, atau melebihi target yang ditetapkan.
Bupati mengungkapkan rasa terima asihnya dan penghargaan yang tinggi kepada pimpinan dan segenap anggota DPRD, kepada seluruh jajaran pemerintah daerah, dari tingkat kabupaten sampai ke tingkat desa, serta berbagai komponen masyarakat yang ada di Bolmong yang terus mengikuti dan mengawasi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, baik dalam bentuk peran serta, partisipasi aktif dan kontribusi maupun berbagai kritik dan saran positif, sehingga akan terwujud Bolaang Mongondow Cerdas, Hebat dan Maju sebagaimana yang kita harapkan bersama.(**)