TOTABUAN.CO BOLMONG – Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) Yasti Soepredjo Mokoagow mengatakan, Kawasan Industri Mongondow (KIMONG) ditargetkan akan jalan tahun ini.
Tidak kecil investasi yang akan masuk di Kecamatan Lolak Bolmong tersebut. Menurut Bupati, investasi KIMONG sudah dilakukan MoU dan dalam waktu dekat akan segera jalan dengan nilai investasi senilai 160 triliun rupiah.
Bupati memaparkan, telah bertemu dengan Menteri Bappenas, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan meminta KIMONG sudah harus jalan tahun ini.
“Gubernur Sulawesi Utara sudah menyetujui. Nantinya akan bersama dengan jajaran Pemkab Bolmong, untuk mempercepat meski di tengah Pandemi Covid-19 ini. Kalau kita harus menunggu panjang pandemi akan berakhir. Makanya kita harus mulai dengan tetap memperhatikan protokoler kesehatan. Ini nantinya akan berdampak pada kemajuan bagi daera,” ujar Bupati.
KIMONG kata Bupati, mempunyai investasi 160 triliun rupiah. Dia menilai investasi ini lebih besar untuk membangun Singpura pada tahun 1974 dengan hanya 123 triliun rupiah. Tahap pertama ada dua ribuan investor yang akan membangun pabrik. Dengan memiliki lahan pertanian yang cukup luas, tentu akan dimanfaatkan. Karena para investor akan langsung mendirikan pabrik.
“Pabrik dibangun, lahan pertanian dimanfaatkan. Semua masyarakat yang punya tanah akan diberikan kemudahan dan fasilitas,” ucap Bupait.
Selain investasi 160 triliun, tidak sedikit tenaga kerja yang akan direkrut. Menurut Bupati, KIMONG memiliki nilai tambah dengan merekrut kurang lebih 33 ribu tenaga kerja dengan sasaran prioritas putra-putri Mongondow.
“Realitasnya, anak-anak Mongondow. Siapa anak-anak Mongondow itu. Tentu kita yang lahir dan besar di Mongondow Raya ini,” beber mantan Ketua Komisi V DPR RI ini.
Bupati juga menyebutkan, ada dua kawasan industri baru yang dibangun pemerintah di bawahPresiden Joko Widodo dan Wakol Presiden Ma’ruf Amin. Yakni pertama kawasan Industri Batam yang baru tiga investor yang masuk, dan kawasan industri mongondow yang ada di Indonesia Timur tepatnya berada di Kabupaten Bolaang Mongondow.
“Mudah-mudahan ini akan diizinkan. Sebab uangnya sudah ada, pabriknya sudah akan dibangun, meski di tengah Pandemi Covid-19 ini,” harap Bupati. (*)