TOTABUAN.CO BOLMONG — Sudah Sepuluh hari pasca banjir di Desa Batu Merah Kecamatan Sangtombolang Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), upaya pembersihan terus dilakukan pemerintah daerah.
Perlahan-lahan kondisi masyarakat yang terken dampak banjir berangsur normal. Saat ini pemerintah terus memfokuskan pembersihan sisa lumpur dan potongan kayu yang dibawa banjir.
Namun, meski demikian, belum ada perhatian dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XV Manado dan Balai Wilayah Sungai Sulawesi I pasca banir.
Disela-sela penyambutan kunjungan kerja Menteri Sosial Tri Rismaharini di Desa Batu Merah, Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow marah karena belum ada tim dari balai sungai dan balai jalan yang datang ke Desa Batu Merah Kamis 30 September 2021 .
“Sudah sepuluh hari pasca banjir bandang, belum ada tim dari balai sungai dan balai jalan menampak batang hidung mereka di Desa Batu Merah,” kata Yasti.
Penyebab masuknya air dan lumpur ke pemukiman warga hingga merusak fasilitas umum, dikarenakan gorong-gorong yang melintasi jalan nasional sudah tidak mampu menampung debit air.
“Itulah sebabnya, balai sungai dan jalan harus datang melihat kondisi pemicu banjir di Desa Batu Merah,” kata Yasti.
Mantan Ketua Komisi V DPR RI ini juga meminta, agar Menteri PUPR untuk menegur balai jalan dan balai Sungai Manado karena terkesan tutup mata dengan kejadian di Kabupaten Bolmong.
Yasti mengatakan, satu alat berat yang digunakan untuk membersikan lumpur, berkat upaya pemerintah daerah bersama phak pengusaha.
“Jadi tidak ada juga alat berat yang diturunkan balai sungai dan balai jalan. Alat berat yang dipakai ini, upaya dari pemerintah daerah,” katanya.
Yasti menyebutkan, bahwa Kabupaten Bolmong merupakan daerah rawan banjir dan selalu menjadi langanan banjir setiap tahunnya.
Ketua DPRD Bolmong Welty Komaling juga meminta agar balai jalan dan sungai pekah terhadap bencana yang terjadi di Bolmong.
“Yang menjadi fokus saat ini adalah, bagaimana ketika hujan, masyarakat tidak merasa cemas. Gorong-gorong yang menjadi pemicu karena tidak mampu menampung debit air, mungkin menjadi alternatif. Agar ketika hujan datang, sudah tidak ada masalah lagi,” kata Kader PDIP ini. (*)