TOTABUAN.CO BOLMONG – Di tengah kesibukannya menjalankan tugas sebagai Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong), Yasti Soepredjo Mokoagow menyempatkan waktu senggang untuk melihat kebun miliknya di Desa Insil Kecamatan Passi Timur Kabupaten Bolmong.
Lahan yang ditanami Kopi itu, setiap akhir pekan menjadi tempat untuk dikunjunginya. Sejak pagi tiba di lokasi, Yasti ikut bersama para pekerja ikut membersihkan rumput yang hidup di sekitar tanaman, bahkan ikut memanem kopi.
“Iya, setiap akhir pekan Ibu rutin datang di kebun. Kadang ikut membersihkan rumput,” ujar sejumlah pekerja.
Mereka menyebut, tanaman kopi yang ditanam sudah beberapa kali dipanen. Ada dua jenis kopi yang ditanam, yakni Kopi jenis Robusta dan Arabica.
“Ibu Bupati kalau senggang sering datang. Sering ikut kerja bahkan ikut memetik buah kopi,” jelas para pekerja.
Selain kebun kopi, ada juga kebun holtukultura. Ada beberapa jenis sayur yang ditanam. Mulai sayur kol, akar kuning, serta beberapa jenis sayur lainnya. Biasanya sayur dibagikan untuk keluarga dan juga masyarakat yang ada di sekitar.
“Kadang banyak kerabat Ibu Bupati datang ke kebun ini,” tambahnya.
Suasana di kebun tersebut sangat nyaman buat istirahat, pemandanganya sangat bagus ditambah udara sangat dingin sehingga membuat suasana makin betah.
Gemar Berkebun
Menjadi Bupati tentu memiliki tanggung jawab yang sangat besar untuk bisa menjamin daerah dan rakyat yang dipimpinnya bisa maju dan hidup sejahtera.
Meskipun memiliki jadwal yang padat dan waktunya banyak dimanfaatkan untuk kegiatan pengabdian pada masyarakat, sebagai Bupati Bolmong, Yasti Soepredjo Mokoagow sering menyempatkan dirinya untuk menyalurkan kecintaannya pada tanaman.
Diwaktu senggang Yasti selalu menyempatkan diri ke kebun di Desa Insil Kecamatan Passi Timur Kabupaten Bolmong.
Yasti menceritakan, kegemaran menanam sudah dilakukan sejak lama. Dia bercerita tentang hobinya berkebun.
Mulai menanam kopi, sayur sayuran. Ada juga tanaman Cokelat serta buah –buahan.
Memilih menanam kopi kata Yasti, karena punya pangsa pasar tersendiri.
Passi Timur merupakan daerah yang sangat cocok ditanami holtikultura dan kopi.
Yasti membeberkan, saat ini Indonesia menduduki peringkat ke 3 sebagai negara pengekspor kopi terbesar di dunia setelah negara Brazil dan Vietnam. Komoditas kopi di Indonesia menjadi salah satu komoditas yang memiliki peluang untuk terus dikembangkan sebagai produk ekspor andalan.
Peluang ekspor tersebut didasari karena konsumsi kopi yang semakin meningkat tiap tahunnya terutama di negara-negara pengonsumsi kopi seperti Jepang, Uni Eropa, dan Amerika Serikat.
Data dari International Coffee Organization (ICO) menunjukkan bahwa trend peningkatan konsumsi kopi dunia terjadi sejak tahun 2010 dengan jumlah peningkatan rata-rata sebesar 2.5%/tahun.
Sebagian besar kopi Indonesia merupakan jenis robusta dengan proporsi sebesar 81.96%. Sebagian besar kopi tersebut diekspor ke berbagai negara di dunia.
Berdasarkan data dari International Coffee Organization konsumsi kopi di Indonesia juga terus mengalami peningkatan dari tahun ketahun. Kenaikan rata-rata konsumsi kopi di Indonesia mencapai 3,4% pertahunnya.
Manfaat berkebun bagi Yasti, selain untuk refresing juga bentuk kecintanyaan pada lingkungan. Tidak ingin melihat tanah menjadi gundul. (*)