TOTABUAN.CO BOLMONG—Pasca terjadinya perkelahian antar warga yang terjadi Minggu (20/4) sekitar pukul 01.00 malam, warga mulai menemukan beberapa selongsong peluru.
Menurut Luring Bonde aparta desa setempat, saat ini sudah ada tiga buah selongsong peluru yang ditemukan warga. Selongsong peluru itu ditemukan di jarak sekitar 200 meter dimana posisi aparat berada.
“ Ini bukti bahwa telah terjadi tindakan semena-mena oleh aparat. Harusnya dengan gas air mata saja saya pikir sudah cukup,” kata Luring.
Tindakan aparat yang terkesan semena-mena membuat warga yang tidak bersalah ikut menjadi korban. “Ini yang kami sesalkan,” kesal Lirung.
Sebelumnya lanjut Luring, persoalan ini berawal dari hal sepele yang dilakukan anak mudah yang mabuk yang berlanjut hingga keesokan harinya. Padahal nama pemudah yang bikin onar itu, sudah dikantongi aparat Polsek, tapi lambat ambil tindakan.
“Nah ini akibatnya lama mengabil tindakan sehingga berlanjut sampai melibatkan warga tak bersalah,” tuturnya.
Terpisah anggota DPRD Bolmong Ahmad Mokoagow menyesalkan tindakan dari aparat yang terksan semena-mena. Kata Ahmad, aparat bukan lagi sebagai tempat mencati perlindungan masyarakat. Sebab sapa yang dilakukan aparta untuk menenangkan masa sudah diluar dari standar operasional prosedur (SOP).
“ Kami minta Kapolres harus bertanggung jawab dengan jatuhnya korban. Pola yang dilakukan saat pengamanan sudah diluar dari SOP,” tegas Ahmad.
Saat ini dari enam korban luka tembak, tiga diantaranya harus mendaapat perawatan serius di rumah sakit Prof Kandow Manado. Mereka mengalami luka di bagian dada tembus belakang, lutut dan kepala dan terkena di bagian perut. (Has)