TOTABUAN.CO BOLMONG—“Keramah-tamahan dalam perkataan menciptakan keyakinan, keramahtamahan dalam pemikiran menciptakan kedamaian, keramahtamahan dalam memberi menciptakan kasih”.
Dengan menggunakan kopiah, para kaum muslim pria sibuk membersihkan rerumputan liar yang tumbuh di teras dan pekarangan gereja. Mereka sibuk membersihkan seluruh kotoran yang menempel di dinding dan tiang bangunan.
Baca Juga: Hampir 100 Pasukan Banser di Kotamobagu Jaga Gereja
Beralih ke dalam ruangan gereja, ibu-ibu berhijab bersama para jemaat gereja tengah sibuk menyikat dan mengepel lantai tepat di depan altar atau tempat pendeta memimpin ibadah. Sedangkan suasana di luar tampak sebagian warga tengah sibuk membersihkan sampah dan membersihkan pagar gereja.
Pemandangan tersebut sangat mencerminkan kerukunan dari masyarakat yang ada di Dumoga Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) lebih khusunya Desa Mopuya Kecamatan Dumoga Utara.
Spanduk ucapan selamat Natal dan Tahun Baru itu terpasang di pagar masuk Gereja. Pemandangan yang akan membuat setiap mata yang memandang akan ikut tersentuh dan meyakini bahwa kerukunan begitu indah di Dumoga.
“Kita semua bersaudara. Perbedaan mungkin bisa menjadi senjata ampuh bagi para teroris untuk memecah kesatuan kita. Tetapi, jika kita bisa menganggap semua orang dari kalangan manapun adalah saudara, Insya Allah tidak ada satu senjata pun yang bisa merobek persatuan kita,” kata Sumarsono tokoh Muslim Desa Mopuya Sabtu (24/12/2016).
Kegiatan ini kata Sumarsono, dilakukan setiap jelang Natal dan Tahun Baru. Untuk kerja bakti di lingkungan Gereja, biasanya dilakukan dua hari sebelum pelaksanaan Natal dan Tahun Baru.
Tokoh Kristiani asal Dumoga Yanny Ronny Tuuk mengaku sangat terharu melihat persatuan yang sangat kental dan nyata di depan matanya.
“Ini mentuk kepedulian yang begitu nyata dalam dari saudara-saudara yang berbeda agama. Hari ini juga saya melihat kasih yang begitu tulus dari saudara-saudara Muslim meski kita berbeda keyakinan. Karena memang benar bahasa kasih. Jika kita ingin melihat pelangi, kita harus menerima hujan,” kata Yanny.
Imam Sujai warga Muslim menambahkan, tujuan dari kerja bakti adalah untuk membangkitkan rasa kebersamaan dikalangan umat beragama, terutama untuk Dumoga.
“Kita harus bisa menunjukkan secara nyata, menunjukkan toleransi sebagai umat beragama. Dengan begitu, bisa menunjukkan bahwa masyarakat kita masih memiliki rasa persatuan yang tinggi,” tutur Imam.
Selain warga Muslim, ada juga warga beragama Hindu ikut dalam kegiatan tersebut. Tidak ada perbedaan golongan di sana. Yang ada hanyalah bahwa kita satu bangsa dan meyakini tidak ada yang bisa memecah kita, tegas Imam.(Mg3/Hasdy)