TOTABUAN.CO BOLMONG — Warga di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) mengantisipasi kelangkaan Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram menjelang idul fitri.
“Kita berharap tidak terjadi kelangkaan LPG menjelang idul fitri,” ujar Linda, ibu rumah tangga di Lolak.
Menurutnya, biasanya saat bulan Ramadhan dan menjelang idul fitri terjadi kelangkaan barang-barang yang menjadi kebutuhan pokok, termasuk LPG. Sehingga, untuk membeli kebutuhan pokok tersebut terjadi kenaikan harga yang tinggi.
“Jadi kita berharap kepada pemerintah untuk secepatnya mengantisipasi jika terjadi kelangkaan sehingga harga barang tidak melonjak naik,” harap Linda.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Bolmong Ir Kartina Mokoginta mengatakan pemerintah telah menambah pasokan LPG. Katanya, jika sebelumnya pasokan hanya 1.120 tabung per-hari, maka saat Ramadan menjadi 2.240 tabung per-hari atau ketambahan 1.120 tabung.
“Pasokan yang ditambah adalah dua kali lipat. Kita pastikan tidak ada kekurangan LPG saat menjelang Ramadhan maupun sesudahnya,” ujar Kartina.
Nantinya ribuan tabung LPG tersebut akan disuplai dua agen di Bolmong. Untuk harga jualnya mengikuti Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp18 ribu per-tabung.
“Jika agen tidak mengikuti HET, maka akan dikenakan sanksi hingga pencabutan izin. Memang harga di warung atau pengecer memang bervariasi tapi tidak terlalu jauh dengan harga yang dibeli di agen karena mempertimbangkan jarak. Harga di pengecer berkisaran Rp20 ribu per-tabung,” kata Kartina.(Mg3)