TOTABUAN.CO BOLMONG — Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong)
menggelar rapat koordinasi tim percepatan pencegahan dan penurunan Stunting Tahun 2025. Kegiatan itu turut dihadiri Ketua DPRD Tony Tumbelaka jajaran perangkat daerah, tenaga kesehatan, serta berbagai pemangku kepentingan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Dony Lumenta Kamis (11/12).
Wabup Dony Lumenta menegaskan, Rakor ini merupakan wujud komitmen pemerintah daerah dalam menangani dan menurunkan angka stunting di Bolmong.
“Rapat koordinasi ini adalah forum penting sebagai bentuk kepedulian kita bersama dalam pencegahan dan penanganan stunting. Ini masalah serius yang membutuhkan sinergi semua pihak,” ujar Wabup Dony Lumenta.
Ia menjelaskan, stunting masih menjadi salah satu persoalan gizi terbesar pada balita di Indonesia, termasuk di Kabupaten Bolaang Mongondow. Menurutnya, masalah stunting bukan hanya disebabkan oleh kurangnya asupan gizi, tetapi juga dipengaruhi oleh pola asuh, akses air bersih, sanitasi, hingga kondisi sosial masyarakat.
“Penanganan stunting harus dilakukan secara menyeluruh dan konvergen. Pemerintah daerah terus menjadikan ini sebagai fokus pembangunan di sektor kesehatan,” tegasnya.
Wabup Dony Lumenta juga menyampaikan beberapa poin penting yang harus menjadi perhatian seluruh anggota tim. Pertama, Dinas Kesehatan diminta untuk memaksimalkan kegiatan Posyandu dan pelayanan kesehatan pada tahun 2026, terutama sosialisasi pemenuhan gizi dan perbaikan pola asuh anak.
Menekankan bahwa penurunan stunting adalah tanggung jawab bersama dari pemerintah tingkat kabupaten hingga perangkat pemerintah di tingkat desa dan rukun warga.
“Saya berharap seluruh stakeholder dapat menjalankan program, target, dan langkah konkrit secara sinergis agar kasus stunting terus menurun, bahkan menuju nol kasus pada tahun-tahun mendatang,” katanya.
Ia juga meminta agar data persentase kasus stunting yang dipresentasikan dalam rakor kali ini menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan beberapa bulan sebelumnya, mengingat progres penanganan akan dilaporkan secara berjenjang.
Selain itu mengharapkan rakor ini mampu menghasilkan solusi atas berbagai kendala di lapangan. Ia menegaskan agar setiap permasalahan dapat segera ditindaklanjuti sehingga anggaran penanganan stunting dapat berjalan optimal.
“Saya meminta agar tim lebih fokus dan bekerja maksimal demi terwujudnya nol kasus stunting di daerah kita,” pungkasnya. (*)





