TOTABUAN.CO BOLMONG – Langit Dumoga tampak sendu, Rabu (15/10), seolah turut berduka atas kepergian Camat Dumoga Utara, Jufin Komaling, SH, yang wafat sehari sebelumnya. Di halaman rumah duka di Desa Uuwan, Kecamatan Dumoga Barat, ratusan pelayat memadati tempat upacara pemakaman. Isak haru terdengar di antara doa yang dipanjatkan, mengiringi kepergian seorang abdi negara.
Wakil Bupati Bolaang Mongondow Dony Lumenta, didampingi istri Ny. Syliani Pangalila, memimpin langsung prosesi pemakaman. Dengan langkah tenang, Wabup berdiri di sisi peti jenazah, memberi penghormatan terakhir kepada almarhum yang telah lama sebagai mengabdi bagi masyarakat.
Ibadah penghiburan dipimpin oleh Pendeta Polak, berlangsung khidmat. Dalam suasana duka itu, Wabup Dony menyampaikan sambutan yang menyejukkan hati.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow dan Bupati Yusra Alhabsyi, kami menyampaikan turut berdukacita yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya almarhum Bapak Jufin Komaling. Kiranya keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan, penghiburan, dan pengharapan oleh Tuhan Yang Maha Esa,” tutur Wabup dengan suara bergetar.
Ia mengenang almarhum sebagai sosok yang pekerja keras, disiplin, dan sangat loyal terhadap pimpinan.
“Semasa hidup, beliau saya kenal sebagai orang yang tulus dalam bekerja dan selalu mendahulukan kepentingan masyarakat. Pengabdian dan ketulusannya akan selalu kami kenang sebagai teladan bagi kita semua,” ungkapnya.
Almarhum Jufin Komaling dikenal luas sebagai camat yang dekat dengan rakyat dan rendah hati. Ia kerap turun langsung ke lapangan, mendengarkan keluh kesah masyarakat tanpa jarak. Bagi banyak orang di Dumoga Utara, beliau bukan hanya pemimpin, tetapi juga sahabat dan tempat bertanya.
Upacara penghormatan terakhir turut dihadiri Asisten I Deker Rompas, para pimpinan OPD, para Camat se-Bolmong, serta Sangadi dan perangkat desa dari berbagai wilayah. Wajah-wajah sendu tampak ketika jenazah akan diantarkan di tempat peristirahatan terakhir.
Kini, nama Jufin Komaling, SH akan selalu dikenang sebagai sosok pamong yang berdedikasi dan berjiwa pengabdian tinggi. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam, namun juga meninggalkan warisan keteladanan bagi generasi penerus di Bolmong. (*)