TOTABUAN.CO BOLMONG – Wakil Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) Yanny Ronny Tuuk menilai program 30% dana desa untuk padat karya akan berdampak baik bagi pembangunan desa.
Menurut Yanny, program padat karya pada dana desa akan memengaruhi peningkatan kualitas pembangunan dan perekonomian di wilayah perdesaan. Dia mengatakan program padat karya cash yang diluncurkan Prosedien Joko Widodo sejak Januari itu, sudah mulai diterapkan di Bolmong.
“Saya optimis, program Padat Karya Cash akan memberikan dampak yang positif untuk pembangunan dan dan perekonomian di desa,” kata Yanny.
Namun meski begitu, Yanny mengingatkan agar pengelolaan dana desa dikelolah secara swakelolah tidak boleh dikerjakan oleh kontraktor.
“Artinya, pekerjaaan itu dikerjakan oleh masyarakat bukan dikerjakan oleh pihak ketiga. Biar hasil upah itu nantinya akan dibelanjakan di desa tersebut,” jelasnya.
Dikatakannya, penggunaan padat karya juga akan menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitar. Titik awal membangkitkan gotong royong masyarakat pun akan tercipta dengan program padat karya, pungkas Ketua DPC PDIP Bolmong ini.
Sebelumnya Bupati Bolmmong Yasti Soepredjo Mokoagow menjelaskan, dalam SKB 4 menteri ini memuat beberapa poin penting diantaranya tentang pelaksanaan program padat karya cash, sinergitas pemerintah pusat dan daerah dalam pelaksanaan UU Desa, pemberdayaan ekonomi desa melalui BUMDes dan koperasi, serta tata kelola keuangan desa yang akuntabel.
Dari berbagai poin dalam SKB 4 menteri ini diharapkan bisa memfokuskan berbagai program pembangunan di kawasan perdesaan.
Untuk program padat karya cash, Bolmong sendiri akan difokuskan di wilayah Dumoga Bersatu dan Kecamatan Lolayan.
Dimana dari ratusan daerah yang menerima bantuan program padat karya cash, salah satunya daerah Bolmong.
Dengan demikian nantinya akan ada 1.000 desa yang menjadi sasaran dari program padat karya cash secara nasional. Tahap pertama akan dimulai di bulan Januari dengan menyasar 100 desa di 10 kabupaten.
Bupati mengatakan berbagai program pembangunan telah dilaksanakan untuk mempercepat pengentasan kemiskinan. Dampak dari berbagai program tersebut adalah adanya penurunan angka kemiskinan dan pengangguran di kawasan perdesaan. (**)