TOTABUAN.CO BOLMONG—Tujuh Desa yang ada di Delapan Kecamatan yang ada di Kabupate Bolaang Mongondow (Bolmong) terendam banjir. Ketinggian air rata-rata mencapai 70 centimeter hingga satu meter. Sejumlah warga sudah mulai mengungsi.
Menurut informasi yang diperoleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bolmong, banjir terjadi dari luapan sungai setelah kabupaten tersebut diguyur hujan deras dalam beberapa hari terakhir. Dari sejumlah desa terkena banjir yang ada di Delapan Kecamatan yakni Desa Mondatong Baru Kecamatan Poigar, Desa Wangga Baru Kecamatan Dumoga Barat, Desa Mengkang Kecamatan Lolayan, Desa Dumoga I, Kelurahan Imandi Kecamatan Dumoga Timur, Desa Mogoyunggung, Desa Werdhi Agung, serta sejumlah desa lainnya yang masih dalam pendataan tim BPBD.
Banjir menggenangi rumah warga dan sejumlah fasilitas umum. Jalan raya juga tidak luput dari genangan banjir. Banjir juga menyebabkan akses ke beberapa desa sulit ditembus.
“Sudah ada warga yang mengungsi,” kata Kepala BOBD Bolmong Chany Wayong Kamis (17/8). Hingga saat ini petugas BPBD masih melakukan pemantau sekaligus membantu warga untuk melakukan evakuasi di lokasi banjir.
Rilis dari BPBD Bolmong untuk Desa Modatong Baru Kecamatan Poigar banjir terjadi akibat luapan sungai menyebabkan tanggul hasil galian sedimen yang baru selesai dikerjakan oleh BPBD dengan panjang 200 Meter, hanyut tergerus derasnya arus sungai Ongkag Poigar.
Di Desa Wangga Baru Kecamatan Dumoga Barat, tingginya intensitas hujan di tersebut menyebabkan debit air di areal persawahan Desa Wangga Baru meluap dan menggenangi 15 Unit rumah warga.
Di Desa Mengkang Kecamatan Lolayan, banjir menyebabkan 40 kepala keluraga 110 jiwa mengungsi ke rumah kerabat yang lebih aman agar terhindar dari bencana. Banjir juga menyebabkan 1 jembatan penghubung dalam desa yang sementara dibangun dengan menggunakan Dana Desa hanyut terbawa arus sungai, serta jebolnya tanggul hasil galian sedimen yang dibangun oleh BPBD untuk memisahkan aliran sungai.
Desa Mengkang pernah mengalami bencana banjir bandang pada Juli dan Agustus 2014 lalu yang menyebabkan 11 rumah hanyut dan merusaka fasilitas umum serta rumah ibadah.
Sedangkan banjir di Desa Dumoga I Kecamatan Dumoga Timur terjadi juga karena luapan sungai Ongkag Dumoga menyebabkan pengguna jalan yang akan melintasi wilayah Dumoga menuju Kecamatan Dumoga Tenggara & Dumoga Utara lewat Konarom terhambat akibat tingginya debit air yang menggenangi jalan dan dapat membahayakan para pengguna jalan khususnya kendaraan roda dua.
Di Kelurahan Imandi ketinggiany air di wilayah tersebut menyebabkan beberapa rumah warga tergenang dan merusak tanggul penahan tebing yang baru selesai dikerjakan oleh BPBD.
“Untuk desa-desa yang terkena banjit sementara juga kita lakukan pendataan,” tutur Chany yang didampingi Kabid Penanganan Darurat Soehendra Hamin.
Penulis: Hasdy