TOTABUAN.CO BOLMONG – Tim surveyor Puskesmas dari Kementrian Kesehatan turun ke Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) dalam rangka survey akreditas Puskesmas. Tim yang berjumlah yang berasal dari Kementerian Kesehatan RI itu berjumlah 9 orang yang terdiri dari para dokter spesialis dan tenaga ahli kesehatan. Saat tiba, mereka disambut Bupati Bolaang Mongondow Yasti Soepredjo Mokoagow Kamis (6/12/2018) malam.
Menurut Kadis Kesehatan Bolmong Sahara Albugis, selama tiga haritim akan berada di Bolmong untuk melakukan surveyor akreditas Puskesmas. “Ada tiga Puskesmas yang akan dinilai. Yakni, Puskesmas Imandi, Puskesmas Komangaan dan Puskesmas Poigar,” bebernya.
Pada 2017 lalu, ada tiga Puskesmas yang diakreditasi, bahkan Puskesmas Doloduo tahun 2018 ini memperoleh predikat Puskesmas terbaik atas hasil akreditasi tahun 2017 lalu.
Bupati Bolnong Yasti Soepredjo Mokoagow saat memberikan sambutan mengatakan, di Bolmng ada 17 Puskesmas yang sudah melewati tahapan penilaian dari tim. Sehingga kehadiran Tim surveyor akreditasi Puskesmas kali ini akan memberikan angin segar, motivasi serta dapat memberikan bimbingan bagi tenaga medis dan para medis yang ada di Tiga Puskesmas untuk betul-betul meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
“Tahun 2017 lalu ada Tiga Puskesmas yang diakreditasi. Sehingga saya berharap jajaran Puskesmas Doloduo dapat membagi ilmu dan pengalaman kepada 17 Puskesmas lain di Kabupaten Bolaang Mongondow,” kata Bupati.
Puskesmas sangat bersentuhan langsung dengan masyarakat. Untuk itu para pengelolah Puskesmas dan jajarannya diingatkan untuk melakukan perubahan pola pikir. Bupati menegaskan jangan selalu terpaku dan berada di zona yang nyaman dan harus mampu keluar dari zona nyaman, tegasnya.
“Kepala Puskesmas agar jangan mau jadi kepala Puskesmas kalau tidak mampu memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik kepada masyarakat. Karena visi kita saat ini adalah Menuju Bolaang Mongondow Hebat termasuk hebat dalam bidang kesehatan,” tambahnya.
Dia mengingatkan tidak segan memberikan sanksi jika kepala Puskesmas tidak mampu melayani dan bekerja dengan baik.
“Jika tidak mampu diganti dengan yang mampu dan mau bekerja dengan baik,” tegasnya.
Di Bolmong sendiri baru ada Enam Puskesmas Rawat Inap. Sebagai Bupati yang terpilih pada 2017 lalu katanya, berjanji untuk terus memberikan pelayanan terbaik, termasuk Puskesmas.
“Selama Satu periode ini harus menjadikan sisa Puskesmas Rawat Jalan yang ada untuk ditingkatkan statusnya menjadi Puskesmas Rawat Inap,” katanya.
Dengan memiliki jumlah penduduk terbesar dibanding dengan kabupaten kota lain di BMR, Bolmong masih terkendala dengan masih kurangnya tenaga dokter dan para medis. Ia berharap akan ada ketambahan lagi dokter dan tenaga medis untuk peringkingan nanti dalam penerimaan CPNS.
Dengan pelaksanaan akreditasi Puskesmas paling tidak memperoleh hasil akreditasi tingkat madya sekaligus mengingatkan kepada seluruh kepala Puskesmas untuk terus mendampingi Tim Surveyor.
“Bukan hanya Tiga Kepala Puskesmas yang akan dinilai, tetapi seluruh Puskesmas yang ada sehingga di tahun 2019 nanti Puskesmas yang belum diakreditasi, telah mengetahui apa yang harus disiapkan sebelum tim surveyor melakukan akreditasi,” tandasnya.
Penulis: Viko