TOTABUAN.CO BOLMONG — Upaya Pemkab Bolaang Mongondow (Bolmong) dalam meningkatkan mutu pendidikan terus menunjukkan hasil. Tiga guru berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) bersama tiga guru Aparatur Sipil Negara (ASN) dinyatakan siap dilantik menjadi kepala sekolah setelah melalui seluruh tahapan seleksi dan pelatihan.
Keenam calon kepala sekolah (Cakep) tersebut telah menuntaskan program pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah (Cakep) serta berhasil memperoleh sertifikat kompetensi kepala sekolah, sebagaimana diatur dalam Permendikdasmen Nomor 07 Tahun 2025 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah.
Asisten II Setda Bolmong, Renti Mokoginta, menyebutkan, sertifikat tersebut menjadi syarat utama bagi guru untuk mendapatkan tugas tambahan sebagai kepala sekolah.
“Untuk PPPK, mereka sudah delapan tahun mengabdi dengan pangkat minimal III/C. Semuanya telah memenuhi syarat sesuai regulasi Kemendikbudristek,” ujar Renti, Rabu (5/11).
Ia menjelaskan, penempatan keenam calon kepala sekolah akan disesuaikan dengan kebutuhan nyata di lapangan. Pemerintah daerah memastikan prosesnya berjalan objektif dan transparan, berdasarkan hasil pelatihan, uji kompetensi, serta rekam jejak kinerja masing-masing calon.
Lebih lanjut, Renti mengatakan langkah ini merupakan bagian dari komitmen Bupati Bolaang Mongondow Yusra Alhabsyi dan Wakil Bupati Diny Lumenta dalam menghadirkan pendidikan yang semakin berkualitas di daerah.
“Pak Bupati Yusra Alhabsyi selalu menegaskan pentingnya menghadirkan kepala sekolah yang profesional, berkarakter, dan berorientasi pada mutu pembelajaran. Kepemimpinan yang kuat di sekolah akan menjadi kunci kemajuan pendidikan,” jelasnya.
Pemkab Bolmong berharap, dengan dilantiknya para calon kepala sekolah bersertifikat tersebut, dunia pendidikan di daerah ini semakin berkembang. Kepala sekolah diharapkan mampu menjadi agen perubahan, menggerakkan semangat Merdeka Belajar, dan mendorong peningkatan prestasi siswa.
“Semoga setelah dilantik nanti, mereka dapat membawa semangat baru dan menjadi inspirasi di sekolah masing-masing,” tutup Renti. (*)








