TOTABUAN.CO POLITIK – Melempar opini menjadi calon bupati dan calon wakil bupati dinilai sah-sah saja. Karena siapa politikus yang tak ingin menjadi top eksekutif baik papan satu maupun dua.
Saat ini media sosial tengah gencar mempromosikan sejumlah figur untuk dicalonkan di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) pada 2022 mendatang.
Pengamat Politik menilai, strategi melempar isu Cabup dan Cawabup merupakan strategi dalam upaya meningkatkan popularitas.
“Sah-sah saja. Namanya juga itu wacana,” kata Pengamat Politik BMR Rubianto Suid kepada wartawan ini.
Dia mengatakan, saat ini masih terjadi tarik menarik terkait wacana Pilkada apakah akan dilaksanakan 2022 atau 2024. Namun berdasarkan masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati Bolmong, dua top eksekutif itu akan mengakhir masa jabatan mereka pada 2022 mendatang.
“Tentu masih ada dua tahun lagi, bagi Bupati Bolmong Yasti Sopredjo Mokoagow (YSM) dan Wakil Bupati Yanny Ronny Tuuk untuk menyelesaikan masa jabatan mereka,” ucapnya.
Dari pengamatannya, YSM masih sangat berpeluang untuk maju kembali di Pilkada Bolmong. Bahkan lanjutnya, posisi YSM masih sangat kuat untuk bertarung kembali.
Terlebih jika YSM mendapat pasangan yang pas dan mendapat rekomendasi besar dari masyarakat, tentu YSM punya peluang besar untuk memimpin kedua kalinya untuk Kabupaten Bolmong.
“Elektabilitas YSM sampai saat ini masih kokoh di puncak. Bahkan sangat berpotensi untuk melanjutkan periode kedua kepemimpinannya di Kabupaten Bolmong,” paparnya.
Dia mengatakan, alasan mengapa YSM sebagai petahana masih kuat. Yakni, karena kepuasan terhadap kinerja. Aspek personaliti juga sangat menentukan, salah satunya aspek personaliti, kepintaran.
“Dalam hukum perilaku pemilih, popularitas dan kesukaan merupakan variable penting untuk dipilih. Termasuk tingkat popularitas YSM,” tandasnya.
Tiga Figur Yang Layak Dampingi YSM di Pilkada Bolmong
Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Bolmong yang akan dilaksanakan pada 2022 mendatang, mulai hangat didiskusikan. Tak pelak sejumlah figur mulai disandingkan.
Bahkan pimpinan parpol mulai mewacanakan merekrtut non kader untuk diusung di Pilkada nanti.
Misalnya Partai Keadilan Sejahterah (PKS). Meski akan menyiapkan kader, juga telah memberi sinyal untuk mengusung non kader.
Ketua DPD PKS Bolmong Muhammad Syarudin Mokoagow mengatakan, tidak menutup kemungkinan akan ada non kader yang akan didorong untuk maju sebagai calon wakil bupati mendampingi YSM.
“Politik itu dinamis. Selain kader, tidak menutup kemungkinan ada figur di luar kader akan diusung PKS mendampingi YSM,” ucap Mat sapaan akrab Muhammad Syarudin Mokoagow.
Mat kemudian memberi sinyal jika sudah melirik tiga figur eksternal. Ketiganya dinilai layak dampingi YSM. Mereka adalah Kamran Muchtar yang saat ini menjabat Dirut PDAM. Kamran bukanlah figur baru bagi masyarakat Bolmong. Pernah menjabat Wakil Ketua DPRD Bolmong. Selain Kamran, Ketua PKB Bolmong Yusrah Alhabsy yang saat ini duduk sebagai anggota DPRD Provinsi Sulut. Ketua Anshor Sulut ini, juga pernah menjabat anggota DPRD Bolmong dua periode. Yusrah merupakan representatif bagi warga Pantura Bolmong.
Selain dua nama tersebut, ada nama Tahlis Gallang. Birokrat satu ini, sudah tidak asing lagi bagi kalangan ASN dan masyarakat. Tiga kali menjabat Sekda di tiga daerah menjadi indikator bagi PKS untuk mendampingi YSM.
Tiga daerah yang memberi kepercayaan menjabat sebagai Panglima ASN itu yakni Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kota Kotamobagu dan saat ini menjabat Sekda Bolmong. (*)