TOTABUAN.CO BOLMONG — Suasana wisuda ke-XIV Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado pada Sabtu (18/10/2025) terasa berbeda. Bukan hanya karena momen penuh haru para wisudawan, tetapi juga karena kehadiran Bupati Bolaang Mongondow, Yusra Alhabsyi, yang memberikan orasi ilmiah bertajuk “Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Menuju Masyarakat Cerdas, Sehat, dan Moderat.”
Dalam orasinya, Bupati Yusra tampil dengan gaya yang hangat, reflektif, namun penuh optimisme. Ia menegaskan bahwa IPM bukan sekadar angka statistik, melainkan cermin dari kualitas kehidupan manusia secara utuh. Mencakup pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan ekonomi.
“Peningkatan IPM bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab moral seluruh elemen bangsa termasuk perguruan tinggi. Karena dari kampuslah lahir manusia unggul, berilmu, dan berkarakter,” ujar Yusra di hadapan ratusan wisudawan.
Dalam momentum bersejarah itu, Bupati Yusra mengapresiasi langkah nyata IAIN Manado dan IAKN Manado yang sedang membangun Kampus Kemajemukan dan Moderasi.
Menurutnya, kedua lembaga ini telah menjadi teladan nasional dalam merawat kerukunan dan membumikan nilai-nilai toleransi.
“Kampus moderasi adalah mercusuar kebangsaan. Di tengah dunia yang mudah terbelah oleh perbedaan, kampus seperti IAIN hadir sebagai cahaya yang menyalakan persaudaraan,” tutur Yusra penuh semangat, disambut tepuk tangan hadirin.
Ia juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow tengah menyiapkan pendirian Universitas Bolmong, yang akan menjadi pusat riset dan inovasi berbasis potensi lokal.
Langkah ini, kata Yusra, merupakan strategi besar untuk memperkuat kualitas sumber daya manusia daerah dan mempercepat peningkatan IPM di kawasan Bolaang Mongondow Raya.
“Kami ingin anak-anak Bolmong bisa menuntut ilmu di tanah sendiri. Universitas Bolmong akan menjadi laboratorium masa depan, tempat tumbuhnya intelektual, inovasi, dan kemandirian daerah,” tegasnya.
Dalam orasinya, Bupati Yusra juga memaparkan langkah konkret pemerintah daerah dalam mendorong peningkatan IPM. Terdapat tiga pilar utama yang kini dijalankan, kata dia, meliputi, Pendidikan berkualitas dan inklusif. Pemerintah terus memperluas akses pendidikan, memperkuat kualitas tenaga pendidik, dan memberikan beasiswa bagi siswa berprestasi.
“Tidak boleh ada anak Bolmong yang berhenti sekolah karena keterbatasan ekonomi,” ujar Yusra menegaskan komitmennya.
Sedangkan kesehatan masyarakat yang merata, fokus utama pemerintah adalah menurunkan angka stunting, memperkuat layanan kesehatan ibu dan anak, serta memastikan seluruh masyarakat mendapatkan akses layanan medis yang layak.
“Kesehatan adalah investasi manusia,” tegasnya.
Ekonomi Produktif dan Kesejahteraan Rakyat adalah point tiga orasi Bupati Yusra Alhabsyi. Melalui pemberdayaan UMKM, pelatihan kewirausahaan, dan penguatan ekonomi desa, Pemkab Bolmong mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan.
“Dengan tiga langkah ini, kita optimistis IPM Bolmong akan naik signifikan dalam lima tahun ke depan. Ini bukan sekadar target, tetapi komitmen moral bagi kesejahteraan rakyat,” katanya dengan nada tegas.
Tak hanya berbicara tentang capaian fisik, Yusra juga menyoroti pentingnya dimensi moral dan spiritual dalam pembangunan manusia.
Menurutnya, kemajuan sejati bukan hanya diukur dari angka IPM, tetapi dari karakter dan nilai-nilai kemanusiaan yang hidup di tengah masyarakat.
“Pendidikan tanpa karakter hanya melahirkan kepintaran tanpa kejujuran. Karena itu, kita perlu membangun manusia yang tidak hanya cerdas pikirannya, tetapi juga sehat jiwanya dan moderat dalam sikapnya,” ungkapnya dengan nada bergetar.
Yusra menilai bahwa IAIN dan IAKN Manado memainkan peran vital dalam membentuk generasi berkarakter, toleran, dan berwawasan kebangsaan.
“Dari kampus ini kita harapkan lahir tokoh-tokoh muda yang menjadi perekat bangsa, penebar kedamaian, dan penggerak kemajuan,” katanya.
Di akhir orasinya, Yusra Alhabsyi menyampaikan pesan menyentuh bagi para wisudawan dan wisudawati.
Ia mengingatkan bahwa gelar akademik bukanlah akhir perjalanan, melainkan awal dari pengabdian bagi masyarakat dan bangsa.
“Gunakan ilmu untuk mengabdi, bukan hanya untuk mencari pekerjaan. Jadilah generasi yang menyalakan lilin di tengah gelapnya tantangan, bukan yang hanya mengeluh pada keadaan,” ujarnya disambut tepuk tangan meriah.
Bupati Yusra menutup orasinya dengan nada optimistis. Ia mengajak seluruh elemen pemerintah, dunia pendidikan, dan masyarakat untuk bergandeng tangan memperkuat pembangunan manusia di tanah Mongondow.
“Kita ingin membangun Bolaang Mongondow yang maju, mandiri, dan moderat. Daerah yang bukan hanya kaya sumber daya alam, tetapi juga kaya sumber daya manusia,” pungkasnya. (*)
