TOTABUAN.CO BOLMONG – Pasca terjadi musibah longsor yang menewaskan para pekerja tambang di Desa Bakan Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) Selasa (26/2) lalu, hingga kini belum ada perhatian dari pemerintah provinsi (Pemprov) Sulut. Warga menilai Pemprov kurang proaktif apalagi memberikan perhatian terhadap kejadian ini.
“Kami sebagai keluarga korban, kecewa dengan sikap Gubernur Sulut Olly Dondokambey selaku kepala daerah Pemprov Sulut. Sebab, hingga masuk hari ke Enam, belum pernah datang ke lokasi,” ujar Abdul Nasir Ganggai warga Tanoyan Senin (4/3/2019).
Dia menilai Pemprov Sulut kurang peduli terhadap musibah yang terjadi di areal pertambangan.
Menurutnya selaku pemerintah yang ada di Sulut, mestinya hadir di tengah duka yang terjadi di tengah masyarakat Lolayan lebih khususnya warga Bolaang Mongondow.
Nasir memberikan apresiasi atas upaya yang dilakukan tim SAR Gabungan yang hingga kini terus bekerja meski dinilai belum optimal. Perhatian Pemkab Bolmong, Kotamobagu serta bantuan tim medis dan mobil ambulans dari beberapa pemerintah daerah juga kata Nasir, terus berdatangan sebagai bentuk perhatian.
“Tapi justru Pemprov Sulut yang terkesan tidak perhatian sama sekali,” kata dia.
Musibah longsor di lokasi tambang Desa Bakan kini menjadi perhatian nasional. Bahkan Kepala Basarnas Marsdya TNI Bagus Puruhito, Kapolda Sulut Irjen Pol Remigius Sigid Tri Hardjanto turun langsung menunjua lokasi kejadian.
Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow, Kapolres Kotamobagu AKBP Gani Fernando Siahaan, Dandim 1303 Bolmong Lekol Inf Sigit Dwi Cahyono setiap harinya berada di lokasi untuk melihat proses evakuasi yang dilakukan tim SAR Gabungan. (**)