TOTABUAN.CO BOLMONG —Situasi di Kecamatan Dumoga Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara, mulai berangsur kondusif setelah insiden bentrok antar dua kelompok warga yang terjadi pada Minggu (7/9).
Kepolisian Resor (Polres) Bolmong telah mengerahkan ratusan personel untuk meredam ketegangan dan menjaga stabilitas keamanan di wilayah tersebut. Peristiwa yang sempat menimbulkan ketegangan antarwarga ini diduga dipicu oleh kasus penganiayaan yang dilakukan oleh seorang warga terhadap warga lainnya. Dalam upaya cepat merespons situasi tersebut, jajaran Polres Bolmong bergerak cepat dengan mengidentifikasi dan mengamankan pihak yang diduga sebagai pemicu konflik.
Kasat Reskrim Polres Bolmong, Iptu Stevanus Mentu, dalam keterangannya kepada media menyampaikan bahwa kondisi di lapangan sudah mulai mereda. Ia memastikan bahwa tersangka utama dalam kasus pemicu bentrok telah diamankan dan saat ini sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
“Oknum yang diduga menjadi pelaku penganiayaan sudah kami amankan. Saat ini, yang bersangkutan tengah diperiksa di Mapolres Bolmong,” ungkap Iptu Stevanus, Senin (8/9).
Tersangka berinisial FS alias Fig diduga kuat melakukan tindakan kekerasan terhadap seorang warga Desa Doloduo, yang kemudian memicu reaksi kelompok warga lainnya. Beruntung, bentrok tidak meluas berkat respon cepat aparat keamanan yang turun langsung ke lokasi untuk menenangkan kedua belah pihak.
Dalam situasi yang masih dalam proses pemulihan, Iptu Stevanus mengimbau seluruh elemen masyarakat, khususnya yang berada di Dumoga Barat, untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi-informasi yang belum tentu benar.
“Kami mohon kerja sama dari semua pihak. Jangan terpancing oleh isu-isu yang belum jelas kebenarannya. Proses hukum sedang berjalan dan kami pastikan akan berlangsung secara transparan dan adil,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia juga mengajak tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh adat untuk turut serta dalam menjaga keharmonisan sosial dan menciptakan suasana damai pascabentrok.
Menurutnya, peran tokoh lokal sangat penting dalam meredam emosi masyarakat dan membangun kembali kepercayaan antarwarga.
“Kami sangat berharap peran aktif dari para tokoh masyarakat dan agama untuk membantu kami menjaga ketertiban. Jangan biarkan konflik ini berkembang dan mengganggu keamanan yang sudah terjaga selama ini,” imbuh Stevanus.
Sementara itu, Pemerintah Kecamatan Dumoga Barat melalui camat dan perangkat desa juga telah melakukan pendekatan kepada kedua kelompok yang bertikai agar tidak lagi melakukan aksi balasan. Sejumlah pertemuan informal antar tokoh juga mulai dilakukan untuk memediasi dan mendinginkan suasana.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya menyelesaikan persoalan secara damai dan melalui jalur hukum, tanpa perlu melibatkan kekerasan atau aksi main hakim sendiri. Polres Bolmong juga mengingatkan masyarakat untuk lebih bijak dalam menyikapi setiap kejadian dan menyerahkan sepenuhnya proses penanganan kasus kepada pihak berwenang.
“Kami ingin masyarakat tahu, bahwa Polres Bolmong berkomitmen untuk menjaga rasa aman dan keadilan. Semua pihak yang terlibat akan kami proses sesuai hukum yang berlaku,” tutup Iptu Stevanus.
Saat ini, situasi di Dumoga Barat telah terkendali, dan aparat gabungan masih tetap disiagakan di beberapa titik untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya aksi lanjutan. Masyarakat diimbau untuk kembali menjalankan aktivitas seperti biasa dengan tetap menjaga ketertiban umum.(*)