TOTABUAN.CO BOLMONG – Kursi jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) kini mulai ramai dibicarakan di kalangan ASN. Hal itu menyusul, rencana kepindahan Sekda Tahlis Gallang sebagai ASN ke Pemprov Sulut.
Sekda Bolmong Tahlis Gallang diketahui telah selesai mengikuti job fit bersama dengan para pejabat lainnya pekan lalu. Jika tidak ada aral melintang, Mantan Sekda Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) dan Kota Kotamobagu ini tidak lama lagi berpindah status sebagai ASN Pemprov Sulut.
Kendati masih menjabat sebagai Sekda Bolmong, namun, figur-figur dinilai layak untuk mengganti posisinya kini mulai ramai dibicarakan.
Setidaknya terdapat tujuh figur di Kabupaten Bolmong yang telah memenuhi syarat secara umum. Salah satunya sudah berada di jenjang pangkat pembina utama muda atau golongan ruang IV/c. Selain itu sudah pernah mengikuti Diklatpim Tingkat II, dan atau pernah menduduki sekurang-kurangnya dua kali dalam jabatan pimpinan tinggi pratama (eselon II) yang berbeda secara kumulatif.
Lantas siapa ketujuh figur yang dinilai layak diusulkan menggantikan lulusan IPDN angkatan ke-V itu ?. Mereka adalah Kepala Dinas Pendidikan Renti Mokoginta, Kepala Dinas Perdagangan dan ESDM Ramlah Mokodongan, Kepala Dinas, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Fyfianny Soepredjo, Kepala Badan Kesbangpol Chris Kamasaan, Kepala BKPP Umarudin Amba, Kepala Inspektorat Rio Lombone, Asisten III Ashari Sugeha dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan I Wayan Mudiyasa.
Berdasarkan syarat umum, Ketujuh figur ini, dinilai layak masuk dalam syarat umum untuk diusulkan kendati hanya dua atau tiga figur yang akan diusulkan.
Wakil Ketua DPRD Bolmong Sulhan Manggarani mengatakan, perlu analisa matang untuk menentukan siapa pengganti Sekda Tahlis Gallang. Pasalnya, sosok tersebut dinilai tahu betul seluk beluk permasalahan yang ada di Kabupaten Bolmong.
“Yang tidak kalah penting itu harus berpengalaman dan memahami kompleksitas masalah lingkungan dan kebutuhan warga Bolmong,” ujar Sulhan.
Meski tak ada aturan tertulis soal keharusan sosok figur Sekda, akan tetapi menjadi keharusan sangatlah paham dan menjunjung hukum positif maupun kearifan lokal untuk diterapkan,” kata dia.
“Kalau memang ada figur yang mampu mengayomi warga Bolmong, ya alangkah bijaksananya itu yang diusulkan,” tambanya.
Sulhan menyebut, Fraksi Golkar sejatinya sangat berat melepas Tahlis Gallang menjadi pejabat di Pemprov Sulut. Namun lanjut Sulhan, harus kita relakan demi pengembangan karier kader birokrat BMR di Pemprov Sulut.
“Sosok Tahlis Gallang masih ideal untuk menduduki jabatan tersebut. Tapi sudah saatnya beliau (Tahlis Gallang) berkiprah di tingkat provinsi,” ucapnya.
Hal serupa juga dikatakan Ketua Fraksi PKS Mohamad Syahrudin Mokoagow. Ia menilai sosok Sekda Tahlis Gallang memiliki rekam jejak yang baik. Pernah tiga kali menjabat sebagai Sekda di tiga daerah yang berbeda bukanlah hal muda. Meski jabatan diketahui mentereng, namun tanggungjawab seorang Sekda sangatlah berat.
“Kita di Kabupaten Bolmong dan BMR lebih khususnya berbangga punya birokrat seperti Tahlis. Tahlis satu dari beberapa birokrat yang ada, punya jiwa menentang dalam tugas. Pak Tahlis itu ulet, pekerja keras, dan bisa jadi panutan bagi ASN,” ujarnya. (*)