TOTABUAN.CO BOLMONG—Sudah sejak pertengahan April, sejumlah desa yang ada di kecamatan Lolayan alami krisis air bersih. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bolaang Mongondow (Bolmong) mengaku tidak tahu jika ada masalah dan keluhan putusnya sambungan aliran air bersih di kecamatan Lolayan.
“Masyarakat sudah melaporkan ke pihak pengelolah kecamatan, tapi sudah memasuki tiga pekan ini, tidak ada juga perhatian dari pihak PDAM untuk segera memperbaiki,” keluh Kano Tontolawa salah satu warga yang tinggal di Desa Mopait Senin (4/5).
Kano menjelaskan, selama tidak ada air bersih, warga terpaksa harus mengandalkan air sumur untuk memasak. Sedangkan untuk mandi cuci kakus (MCK) terpaksa warga ke sungai.
“Untung sumur masih ada. Tapi itu untuk memasak saja. Kalau mandi dan MCK terpaksa harus ke sungai,” kata dia.
Meski PDAM beralasan bahwa itu akibat gangguan, akan tetapi Kano bersama warga meminta keadilan. Alasannya, hanya karena satu dua warga yang belum membayar tagihan, lantas harus semua warga yang merasakan dampak dari hal tersebut.
Kepala Bagian Tekhnik PDAM, Musri Pasambuna ST mengaku tidak mendapatkan informasi atau keluhan dari masyarakat. Tapi dia berjanji akan melakukan koordinasi dengan bagian distribusi PDAM Bolmong. “Saya juga baru tahu ini. Nanti saya konfirmasi,” kata Musri diujung tepeonnya. (Has)