TOTABUAN.CO BOLMONG – Dampak dari bencana kekeringan mulai dirasakana. Selain gaga l panen, sejumlah desa di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) mulai alami krisis air bersih untuk kebutuhan memasak dan minum. Sumur yang biasa digunakan untuk keperluan memasak alami kekeringan.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bolmong, ada enam desa disejumlah kecamatan yang mulai kesulitan air bersih. Seperti di Kecamatan Sang Tombolang Desa Bolangat Timur. Kecamatan Bolaang Timur ada dua desa yakni Desa Lolan dan Desa Lolan II. Kecamatan Poigar Desa Nonapan (Masih dilakukan Assesment) dan Kecamatan Passi Barat yakni Desa Bintau dan Desa Wangga.
“Permintaan air bersih dari pemerintah desa yang masuk di BPBD sampai hari ini sudah 6 Desa,” ujar Kepala BOBD Bolmong Haris Dilapangan melalui Kepala Seksi Penanggulangan Bencana Daerah Abul Muin Paputungan Rabu 25 September 2019.
Untuk memenuhi Kebutuhan Warga masyarakat akan Air bersih, BPBD Bolmong dan PDAM melakukan distribusi air bersih sebagai.
Setelah sebelumnya Desa Bolangat Timur dan Desa Lolan II, hari ini penyaluran air bersih dilakukan di Desa Bintau dan Desa Wangga Kecamatan Passi Barat masing-masing Desa mendapat jatah 10.000 liter dengan dukungan armada unit tangki air BPBD dan PDAM kapasitas 5000 Liter.
Berdasarkan siaran pers Peringatan Dini Kekeringan Meteorologis BMKG Stasiun Klimatologi Minut update 22 September 2019, wilayah Bolaang Mongondow sudah masuk pada level waspada, untuk wilayah Kecamatan Bolaang dan Kecamatan Dumoga, sehingga diperkirakan Desa yang mengalami Krisis Air bersih akan bertambah. (Can)