TOTABUAN.CO BOLMONG —Setelah menang dalam pengajuan Judicial Review dalam nomor perkara : 75 P/HUM/2018 terkait gugatan terhadap Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 40 tahun 2016 tentang batas daerah Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) oleh Pemkab Bolmong.
Maka secara otomatis royalty PT J Resources yang sebelumnya diberikan kepada Kabupaten Bolsel by region (daerah penghasil) dari Permendagri tersebut akan berubah dan Bolmong berpeluang sebagai daerah penghasil terbesar.
Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow dalam penyampaiannya meminta semua pihak untuk bersabar menunggu perubahan aturan Permendagri baru hingga 90 hari kedepan.
“Kami telah berkomitmen sedari awal bahwa dengan diajukannya JR dimaksud, maka apapun hasilnya akan kami hormati dan taati sebagai suatu komitmen bersama atas asas hukum yang berlaku, kami telah menempuh cara-cara yang sah dan konstitusional yang kami yakini sebagai jalan keluar penyelesaian masalah terbaik dan bertanggungjawab, untuk itu saya minta semua pihak bersabar menunggu hasil putusan amar ini,”ujar Bupati Bolmong saat menggelar press confrence, Rabu (6/2/2019).
Menurut Yasti, hasil putusan dari pengajuan Judicial Review ini merupakan solusi penyelesaian terhadap dua daerah yang selama ini belum selesai.”Ini kemenangan bersama rakyat Bolmong, kita patut bersyukur atas hasil putusan ini, karena ini adalah penyelesaian terhadap sengketa batas yang telah lama berlaru-larut,” jelas Yasti.
Seperti diketahui sebelumnya Permendagri Nomor 40 Tahun 2016 dimana royalty JRBM dari tahun 2013 sampai dengan 2016 ditetapkan untuk Bolsel sebagai daerah penghasil terbesar royalti yakni Rp 28 Miliar pada 2013 – 2016. Sesuai perhitungan dan catatan dari pemerintah pusat dan PT JRBM sebagai pengelola perusahan.
Namun setelah putusan Mahkamah Agung yang dimenangkan Pemkab Bolmong, maka Permendagri tersebut akan berubah yang ditentukan selama 90 hari kedepan. Kita tunggu saja, apakah Bolmong akan menjadi penghasil royalty terbesar atau Bolsel yang masih tetap menjadi daerah penghasil.
Penulis: Viko